Selasa, 30 April 2013

E-TICKETING KRL & Transjakarta Diintegrasikan Mulai Juni 2013

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan akan mengintegrasikan electronic ticketing KRL dan Bus Transjakarta pada Juni 2013 untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daops I Sukendar Mulya menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan membahas kerja sama bersama Unit Pengelola Bus Transjakarta.

"Rencana tiket KRL integrasi dengan bus transjakarta saat ini sedang dirintis ke arah sana dan memungkinkan kerjasama bahkan integrasi," ujarnya kepada Bisnis hari ini, Selasa, (30/4/2013)

Sebelumnya Kepala PT KAI Daops I Bambang Eko Martono menargetkan integrasi electronic ticketing (e-ticketing) bagi penumpang KRL lintas Jabodetabek dan bus Transjakarta dapat dijalankan pada 1 Juni 2013.

“Kita menggandeng Pemda untuk penertiban stasiun dan akan kita kebut dengan rencana penerapan e-ticketing KRL dan akan diintegrasikan dengan bus Transjakarta pada Juni 2013.

Saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Bus Transjakarta dan pihak Bank untuk mengintegrasikan e-ticketing Bus Transjakarta dan KRL Jabodetabek.

 PT KAI Commuter Jabodetabek anak usaha PT KAI yang menjadi operator KRL Jabodetabek menyatakan akan menggandeng 5 bank nasional.

Salah satu bank yang akan digandeng adalah Bank Mandiri untuk penerapan e-ticketing KRL.

Saat ini pihak unit pengelola Transjakarta telah menggandeng Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indoensia, Bank Negara Indonesia dan Bank DKI dalam penerapan e-ticketing bus Transjakarta.

Botabek Bakal Punya Shuttle Bus Express

PT Jasa Marga berencana meluncurkan bus komuter dari dan ke Jakarta yang diberinama Botabek Shuttle Express (BSE). Rencana tersebut terlihat dari survei yang dilakukan PT Jakarta Marga Jaya dan Jasa Marga untuk mengetahui kebutuhan masyarakat.

Lembaran survei berbentuk kuesioner itu dibagikan di pintu-pintu masuk tol dan dikembalikan di pintu keluar tol, sebagaimana yang diterima INILAH.COM di gerbang tol Citeureup. Dalam lembaran survei itu, jasa Marga menyatakan BSE diluncurkan bagi komuter karena kemacetan pada jam-jam sibuk sudah melampaui batas.

Dengan BSE, masyarakat dari Bogor, Tangerang, Bekasi (Botabek) tidak perlu lagi membawa kendaraan pribadi melalui tol dan masuk ke dalam kota Jakarta. Mereka cukup membawa kendaraan sampai gerbang tol dan memarkirkannya. Kemudian mereka beralih ke BSE yang kemudian membawanya ke Jakarta.

Ada lima prinsip pengoperasian BSE. Pertama, pengguna Park & Ride Station (PRS) atau pengguna naik kendaraan lalu parkir. Kedua, pengguna naik BSE duduk nyaman dan berangkat tepat waktu (jadwal/headway dijamin). Ketiga, bus menggunakan bus way di dalam kota sehingga bisa melaju cepat dan aman.

Keempat, pengguna turun di Drop & Return Station (DRS) di sekitar tujuan akhir. Antara lain di Senayan City & Plaza Senayan, Epicentrum, Central Park, Plaza Indonesia, Monas, dan lain lain. Untuk ke tujuan akhir, pengguna menggunakan feeder service atau berjalan kaki. Kelima, pengguna kembali ke DRS pada sore hari dan menggunakan bus kembali ke PRS.

Asyik, Gaji Sopir Transjakarta Segera Naik


Permintaan penyetaraan gaji pramudi Transjakarta beberapa waktu lalu, akhirnya direspons Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama. Bahkan, Basuki akan menginstruksikan manajemen PT Bianglala Metropolitan, operator Koridor XII (Pluit-Tanjungpriok), segera menyetarakan gaji pramudi bus Transjakarta tersebut.
Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengancam tidak akan memakai jasa PT Bianglala, jika menolak menyetarakan gaji pramudi bus Transjakarta.“Kita akan upayakan jalan keluar karena hubungan antara sopir dan perusahaan juga sudah tidak baik. Kita akan carikan para pramudi kerja di operator lain,” kata Basuki di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Ia mengungkapkan, Pemprov DKI bersama Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta saat ini telah menyelidiki permasalahan yang dialami para pramudi tersebut. “Direksi PT Bianglala juga sudah dipanggil dan ternyata telah terjadi kesalahpahaman. Kita sudah minta manajemen membuat komitmen secara tertulis. Kapan gaji dikasih dan segala macamnya mesti jelas,” tegasnya.
Basuki menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan hukuman kepada manajemen PT Bianglala karena belum menggaji pramudi sesuai instruksi kenaikan tiga kali UMP 2013. Sebab, ia hanya meminta perusahaan tersebut segera menyetarakan gaji para pramudi. “Tapi, sekali lagi berbuat seperti itu, kita tidak mau pakai lagi. Saya sudah bilang bila tidak beres dengan pramudi, pemprov akan beli bus sendiri. Kami bajak punya kamu,” ancamnya.
[ROL]

Senin, 29 April 2013

BLU Akui Layanan Transjakarta Menurun


Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Muhammad Akbar mengakui terjadinya penurunan penumpang Transjakarta di awal tahun ini.

Untuk mengatasi masalah itu, penambahan armada bis dan penerapan tiket elektronik Tranjakarta diharapkan menjadi solusi.

"Sejak Januari kami tambah 102 bis gandeng dalam rangka menambah daya angkut. Ditambah kerja sama dengan lima bank untuk penerapan tiket elektronik. Tahun ini akan tambah 608 bis lagi," ucap Akbar ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (29/4).

Sebanyak 608 bus itu terbagi atas 450 armada dari Dinas Perhubungan dan 158 armada dari Transjakarta yang bakal diperoleh dari proses lelang.

Selain itu, Akbar amat menyambut rencana pemerintah pusat untuk membangun 20-50 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) pada 2013. Ke-40 SPBG itu nantinya memang tidak didirikan khusus di 12 koridor Transjakarta yang telah ada, melainkan boleh untuk kendaraan umum lainnya.

Beberapa waktu lalu, Koalisi Warga untuk Transportasi (Kawat) Jakarta menyebutkan masyarakat mulai meninggalkan Transjakarta karena layanan yang menurun. Data Kawat Jakarta menyebutkan pada 2012, Transjakarta mengangkut 400 ribu penumpang tiap hari. Adapun hingga April, tercatat hanya 300 ribu penumpang per hari.

Menurut Ketua Kawat Jakarta, Azaz Tigor Nainggolan, beberapa faktor penurunan kualitas Transjakarta ialah keterlambatan bus, tidak sterilnya jalur, armada yang minim peremajaan, dan hanya ada 6 SPBG untuk 12 koridor yang dilalui 576 armada bis setiap hari sementara tiap koridor idealnya memiliki dua SPBG.

Adapun terkait sterilisasi jalur Transjakarta, Akbar memohon para pengendara kendaraan bermotor mematuhi rambu-rambu.

"Kalau jalur steril, busway jadi nyaman, tepat waktu sehingga banyak (pengendara) pindah ke Transjakarta," imbuh Akbar.

Dia pun meminta kepolisian mengawasi jalur Transjakarta dan menerapkan denda maksimal sehingga pelanggar merasa jera.

Terkait soal penyetaraan gaji yang diminta Serikat Pramudi Transportasi Busway (SPTB), Akbar menilai tidak bisa mengubah besaran gaji karena kontrak yang telah ada.

"Gaji, hak, dan kewajiban di satu kontrak tiap perusahaan sudah ada. Selama tujuh tahun gaji ya segitu. Tidak bisa diubah. Harus ada landasan hukum," cetusnya.

Lebih lanjut, Akbar meminta para pramudi bersabar karena kenaikan gaji bakal terjadi sebentar lagi. "Juni nanti PT. JET, yang lain tahun depan, 2015, dan 2016," ucapnya.

SPTB menaungi delapan operator, yakni PT JET, PT. JMT, PT. JTM, PT. TB, PT. PP, PT. Lorena, PT. BMP, dan PT. TMB. Para pramudi ke-8 operator itu meminta kesetaraan gaji dengan pramudi operator Damri yang mendapat segera mendapat gaji 3,5 kali Upah Minimum Provinsi atau sebesar Rp7,7 juta. Adapun mereka hanya menerima gaji antara Rp1,6 juta - Rp2,2 juta.

Ditemui di Balai Kota, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan sedang mengkaji kemungkinan menaikkan gaji pramudi kedelapan operator itu.

"Kita tunggu BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) apakah gaji bisa dinaikkan atau tidak? Tapi, untuk kontrak yang baru semua sudah Rp3,5 juta. Tapi, kan dia bisa pindah. Begitu sudah lelang yang sekarang, supir-supir yang gajinya Rp1,6 juta mau pindah tidak, kira-kira? Pasti pindah mereka," tandas Ahok.

Pergub Lelang Operator TransJakarta Digugat ke MA


Konsorsium busway mengajukan uji materi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 173/2010 tentang prosedur penetapan operator TransJakarta ke Mahkamah Agung (MA). Konsorsium tersebut mengaku telah menjalankan semua persyaratan dalam penjanjian kontrak selama 7 tahun yang telah disepakati sebelumnya.

Kuasa hukum konsorsium busway, Otto Hasibuan mengatakan Pergub tersebut mengatur tentang Prosedur Penetapan Operator Bus TransJakarta. Dengan adanya pergub tersebut perusahaan bus atau konsorsium perusahaan bus dapat menjadi operator busway harus melalui lelang.

"Keluarnya pergub tersebut menutup kemungkinan bagi klien kami untuk terus berusaha di bidang layanan angkutan umum, dalam hal ini bus Transjakarta. Dengan kata lain, empat konsorsium ini ditinggalkan begitu saja setelah perjanjian dengan BLU Transjakarta berakhir tahun ini," ujar Otto Hasibuan kepada wartawan di DPRD DKI di Balaikota DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2013).

Perusahaan yang tergabung dalam konsorsium tersebut yaitu, PT Transbatavia, PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Jakarta Mega Trans, dan PT Transmayapada Busway. Perusahaan tersebut mengoperasikan Busway di Koridor Koridor II, III, V, VI, VII, dan IX.

Otto mengatakan, perusahaan tersebut merupakan perusahaan perintis busway Transjakarta. Mereka juga telah merelakan trayeknya dijadikan sebagai jalur bus Transjakarta. Selain melakukan uji materi, pihaknya juga telah menyurati Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk mencabut Pergub tersebut.

"Perusahaan ini adalah perusahaan yang merintis Busway dan merelakan trayek lamanya dihapus untuk Busway, seperti Mayasari Bakti, Metromini, Steadysafe, PPD. Klien kami siap perbaiki layanan, siap mengadakan bus baru, kami siap, jangan dilelang lalu menang ke pengusaha lain, trayek kami dibuang. Dulu diajak bergabung. Jangan habis manis, sepah dibuang," kata Otto.

"Kita sudah menyurati Jokowi untuk merevisi Pergub itu tapi hingga saat ini belum ada tanggapan," tambahnya.

Jumat, 26 April 2013

Pengemudi Transjakarta Temui Basuki Minta Kesetaraan Gaji


Para pengemudi bus transjakarta yang tergabung dalam Serikat Pramudi Transjakarta Busway (SPTB) mendatangi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (26/4/2013). Mereka datang untuk meminta kesetaraan gaji antarpramudi transjakarta.

Ketua Umum SPTB Lasdi mengatakan, saat ini ada ketimpangan gaji sopir transjakarta antara satu koridor dan koridor lain. Hal ini dikarenakan operator transjakarta pada koridor-koridor itu berbeda.

"Ketimpangan ini mengganggu rasa keadilan. Oleh karena itu, mohon kebijakan pemerintah untuk menyetujui penyetaraan gaji pengemudi transjakarta 3,5 kali UMP secara menyeluruh," kata Lasdi di Balaikota Jakarta, Jumat.

Pengemudi busway itu mengeluhkan semua beban kerugian yang ditanggung oleh mereka apabila terjadi kecelakaan yang melibatkan transjakarta. Termasuk beban material dan pertanggungjawaban secara hukum. Apabila bus transjakarta dijadikan barang bukti kecelakaan, pengemudi harus menanggung ganti rugi kerusakan yang berkisar mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

"Apabila kasusnya dilanjutkan sampai tingkat pengadilan, baik perusahaan maupun Unit Pengelola (UP) Transjakarta tidak memberikan pendampingan penasihat hukum," katanya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai pelopor transjakarta sebetulnya juga diundang untuk mengikuti pertemuan itu. SPTB telah meminta Sutiyoso untuk menjadi mediator dalam memecahkan permasalahan tersebut. Namun, hingga pertemuan itu selesai, Sutiyoso berhalangan hadir.

Tahun ini pengemudi transjakarta dari tiap-tiap operator menerima gaji bervariasi. Di Koridor I (Kota-Blok M), operator pengelola PT Jakarta Ekspress Trans (PT JET) memberikan gaji kepada sopir transjakarta sebesar Rp 1,85 juta per bulan. Operator Trans Batavia membayar pengemudi transjakarta di Koridor II (Pulo Gadung-Harmoni) dan Koridor III (Kalideres-Pasar Baru) dengan upah Rp 2,2 juta per bulan.

Di Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas) dan VI (Dukuh Atas-Ragunan), PT Jakarta Trans Metropolitan dan PT Sari Lorena membayarkan gaji pengemudi sebesar Rp 2,2 juta. Jumlah yang sama juga diberikan kepada pengemudi di Koridor V (Ancol-Kampung Melayu) dan Koridor VII (Kampung Melayu-Kampung Rambutan) di bawah operator PT Jakarta Mega Trans dan PT Sari Lorena. Sistem penggajian di Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni) agak berbeda dari yang lain karena operator PT Prima Jasa membayar pengemudi sebesar Rp 80.000 per shift.

Di Koridor IX (Pluit-Pinang Ranti) dan Koridor X (Tanjung Priok-Cililitan), operator PT Trans Mayapada mengupah pengemudi dengan gaji Rp 2,2 juta. Akan tetapi, di koridor yang sama, operator PT Bianglala Metropolitan membayar gaji pengemudi sebesar Rp 1,6 juta.

Perbedaan paling mencolok terjadi di Koridor XI (Kampung Melayu - Pulogebang), di mana DAMRI memberikan gaji sebesar Rp 4,515 juta. Koridor XII (Pluit-Tanjung Priok) dioperasikan oleh PT Bianglala Metropolitan dengan gaji pengemudi sebesar Rp 2,475 juta.

Kamis, 25 April 2013

Layanan Transjakarta Makin Turun


Koalisi Warga Untuk Transportasi (KAWAT) Jakarta menilai layanan transjakarta semakin menurun. Pemda DKI diminta agar menyelesaikan persoalan ini sehingga keberadaan transjakarta sebagai solusi kemacetan dapat berjalan semestinya.

"Untuk melihat penurunan pelayanan adalah produktifitas dari 576 unit angkutan di 12 koridor. Tahun lalu jumlah penumpang transjakarta adalah 400.000 orang per hari. Namun, saat ini turun menjadi 300.000 orang per hari. Ada apa ini?" kata Ketua KAWAT Azas Tigor Naigolan di Jakarta, Kamis (25/4/2013).

Azas menyebutkan beberapa kendala yang memengaruhi turunnya pelayanan transjakarta di antaranya tidak sterilnya jalur transjakarta. "Kondisi yang bisa dilihat adalah masih banyak pengendara yang menyerobot jalur bus transjakarta. Penumpang akhirnya harus menunggu lama," jelas Azas.

Kendala lain adalah kurangnya jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG). "Saat ini hanya ada enam stasiun SPBG. Idealnya, pada satu koridor terdapat dua SPBG sehingga menjadi 24 SPBG," tambah Azas.

Rudy Tehamihardja, Sekretaris KAWAT, menambahkan, banyak bus transjakarta yang tidak beroperasi lagi. "Sebenarnya setiap hari jumlah yang beroperasi adalah 90 persen, tetapi dari catatan kami hanya 60 persen," kata Rudy.

Menurut Rudy, operator bus tidak mampu merawat bus dengan baik dikarenakan kurangnya biaya perawatan. "Dari laporan masyarakat, kekurangan armada sangat terasa di koridor 9, 10, dan 12. Dari hasil penelusuran kami, ternyata benar bahwa operator tidak mampu merawat," terang Rudy.

Rudy menduga, kesulitan anggaran itu dikarenakan rendahnya harga rupiah per kilometer yang diterima dari Unit Pengelola Transjakarta. "Operator membanting harga di bawah Harga Perkiraan Sendiri (HPS)," jelas Rudy.

Dari data KAWAT diketahui, di koridor 9 untuk bus single adalah Rp 8.995, sementara pemenang lelang Rp 5.705 dan HPS bus gandeng Rp 13.198 dengan pemenang lelang Rp 8.750. Di koridor 10, HPS Rp 13.198 bus gandeng dengan pemenang lelang Rp 8.760, koridor 12 dengan HPS Rp 14.132 bus gandeng dengan pemenang lelang Rp 11.800. Salah satu contoh koridor yang tidak bermasalah adalah koridor 11 dengan HPS Rp 13.895 dan pemenang lelang tidak berbeda jauh yakni Rp13.074.

Rabu, 24 April 2013

Tak Terawat, Pintu Bus Transjakarta Tak Bisa Tertutup


Pintu otomatis Bus Transjakarta, tiba-tiba rusak. Setelah pintu bus tersebut terbuka untuk menaikkan penumpang di Halte Pal Putih, Jakarta Pusat, pramudi tak bisa menutup pintu dengan tuas otomatis. Bus pun mulai melaju, pintu masih tampak tersangkut dan tak tertutup. Pramudi bus pun tampak menarik pintu untuk menutupnya, namun tak bisa tertutup.

Salah satu penunmpang wanita yang berdiri di dekat pramudi pun akhirnya turut membantu pramudi agar pintu bisa tertutup. Hasilnya, pintu tetap tak bergerak sedikit pun.

Akhirnya, seorang penumpang pria yang berdiri tak jauh dari pintu pun membantu menarik pintu dan akhirnya bisa tertutup setelah mereka mengerahkan tenaga untuk menutup pintu. Butuh tiga orang untuk menarik pintu bus berwarna tersebut.

Pantauan Okezone, Rabu (24/4/2013), pintu Bus Transjakarta tersebut sudah tampak usang. Selama perjalanan, pintu tak tertutup rapat dan berbahaya bagi penumpang yang berpegang pada pegangan pintu.

Bukan hanya pada pintu, pegangan besi yang terletak di antara tempat duduk penumpang dan pintu bus pun sudah goyang dan tampak baut yang menyangganya tak lengkap lagi.

Suka Duka AC Mati atau Bocor di Bus Transjakarta


Transjakarta sebagai sarana transportasi yang dibanggakan oleh warga Jakarta masih sering memberikan kenyamanan yang kurang untuk penumpangnya. Beberapa bus bahkan sering mengalami AC mati atau bocor.

Destiyani (24), salah seorang pengguna transjakarta koridor XI mengungkapkan, AC yang berada di armada tersebut sering mengalami kebocoran. Tentu saja yang sial yang berada di bawah AC, mengingat tak ada pilihan tempat dengan kondisi bus yang padat penumpang. Baju basah karena tetesan air AC.

"Saya pernah naik transjakarta tapi bocor AC-nya. Baju saya jadi basah karena busnya memang penuh dan jam pulang kantor," kata Destiyani kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2013).

Destiyani melanjutkan, dia juga pernah menaiki bus dengan kebocoran AC parah sampai empat kursi penumpang basah dan tidak bisa diduduki. Akhirnya, penumpang berdiri berdesakan supaya tidak terkena bocoran AC.

Tak hanya pengalaman tersebut, karyawan swasta ini juga pernah menaiki transjakarta yang AC-nya mati. Walhasil, pintu bus sebelah kanan dan kiri dibuka supaya udara bisa masuk. Dibukanya pintu bus terlihat sangat mengkhawatirkan karena penumpang bisa saja terjatuh dari bus saat sedang melaju.

Fierdiana (25), penumpang lainnya, menggunakan transjakarta dari Kuningan menuju Slipi Jaya. Sebagai penumpang, Fierdiana berharap supaya sarana transportasi publik lebih bisa diperhatikan.

Selain masalah AC bocor, kata Fierdiana, jadwal pemberangkatan bus sebaiknya diatur lebih baik. Beberapa waktu lalu dia pernah menggunakan bus tersebut, tetapi harus menunggu lebih dari 20 menit untuk menuju Kuningan dari Cawang. Sementara itu, dari arah sebaliknya, banyak bus transjakarta yang melintas.

Meskipun demikian, Fierdiana merasa nyaman untuk menggunakan transjakarta dibandingkan dengan bus kota. Pasalnya, bus tersebut memiliki peraturan yang sama seperti KRL dengan menyediakan tempat khusus untuk wanita.

Puluhan Pengendara Terjaring Razia Jalur Trans Jakarta


Puluhan pengendara motor dan mobil terjaring razia jalur Trans Jakarta di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (23/4) spre. Mereka panik saat mendapati polisi berada di depan kendaraan.

Pengendara yang nekat memasuki jalur Trans Jakarta yang seharusnya steril dari kendaraan lainnya. Polisi kemudian meminta kelengkapan surat kendaraan. Tentunya, para pengendara tersebut mendapat surat tilang.

Meski sadar telah melakukan pelanggaran, pengendara tetap nekad menembus jalur Trans Jakarta. Mereka beralasan terburu-buru dan terjebak macet. Padahal, angka kecelekaan akibat aksi nekat seperti itu sangat tinggi.

Razia jalur Trans Jakarta sengaja digelar petugas gabungan dari Garnisun dan Polres Jakarta Pusat, untuk menciptakan strelisasi busway dari kendaraan lain.
[Lihat videonya di: Metrotvnews.com]

Koridor 8 dan 9 Transjakarta Pakai Tiket Elektronik


Badan Layanan Umum Transjakarta sedang mempersiapkan penggunaan tiket elektronik di Koridor 8 dan 9, yaitu rute Lebak Bulus-Harmoni dan Pinang Ranti-Pluit. Kepala BLU Transjakarta, Muhammad Akbar, mengatakan saat ini mereka sedang menguji coba sistem tiket elektronik di kedua koridor tersebut. "Targetnya minggu depan, akhir April sudah bisa digunakan," kata Akbar di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 24 April 2013.

Saat ini, pembelian tiket secara elektronik baru bisa dilakukan di empat koridor. Koridor tersebut yaitu Koridor 1 Blok M-Kota, Koridor 3 Kalideres-Harmoni, Koridor 5 Kampung Melayu-Ancol, dan Koridor 7 Kampung Melayu-Kampung Rambutan. (Baca: Begini Mekanisme Tiket Elektronik Transjakarta)

Menurut Akbar, Transjakarta menargetkan penggunaan tiket elektronik di seluruh koridor pada akhir Mei 2013. Dia optimistis pengguna tiket elektronik akan bertambah. Soalnya sejak diluncurkan pada 22 Januari 2013 lalu, sekitar 6 persen dari sekitar 70.000 penumpang di koridor Blok M-Kota sudah menggunakan tiket elektronik.

Menurut Akbar, penggunaan tiket elektronik menguntungkan penumpang karena tak perlu mengantre di loket atau menunggu kembalian. Sedangkan bagi Transjakarta, penggunaan tiket elektronik lebih aman karena tak perlu menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di shelter.

Senin, 22 April 2013

Premium Dua Harga, DKI Tambah Armada Trans Jakarta


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan menambah armada bus Trans Jakarta menyusul ditetapkannya opsi kebijakan mekanisme dua harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang akan memperbesar pengguna kendaraan roda dua.

"Kita akan nambah armada bus Trans Jakarta. Ini penting, kalau tidak semua akan menggunakan sepeda motor," tutur Wakil Gubernur DKI Jakarta, Tjahaja Purnama di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Senin (22/4/2013).

Kini, pihaknya mengaku sedang melakukan pembahasan mengenai membludaknya penggunaan kendaraan roda dua setelah ditetapkannya kebijakan mekanisme dua harga BBM subsidi. Ahok sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta menilai selain menambah armada Trans Jakarta, faktor kenyamanan bus juga perlu diperhatikan. "Jadi selain nambah armada tentu harus nyaman juga masyarakatnya. Kalau tidak nyaman ya tetap pada milih naik sepeda motor," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian ESDM mengklaim bakal menerbitkan upaya penetapan mekanisme dua harga BBM subsidi. Ke depan mobil pribadi akan menerima harga BBM subsidi seharga Rp6.500, sementara untuk angkutan umum dan roda dua Rp4.500.

Selain menetapkan mekanisme dua harga BBM subsidi, pemerintah juga akan menyiapkan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) BBM subsidi dengan menggandeng PT Pertamina (Persero).

Jumat, 19 April 2013

Jokowi belum berpikir naikkan tarif Transjakarta jika BBM naik


Pemerintah berencana akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Mengantisipasi adanya peralihan dari pengendara ke angkutan umum, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku belum berpikir untuk menaikkan tarif.

Salah satunya yang nantinya akan menjadi alternatif adalah Bus Transjakarta. "Belum mikir ke sana (naikkan tarif)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (18/4).

Berbeda dengan Jokowi, Basuki T Purnama (Ahok) telah menyiapkan antisipasi jika BBM bersubsidi naik. Dirinya akan menerapkan kartu e-ticketing bulanan untuk bus Transjakarta.

Para pengguna jasa bus Transjakarta akan membeli kartu e-ticketing bulanan yang lebih murah dibandingkan dengan tarif per satu perjalanan. Sementara itu tarif per satu kali perjalanan tanpa e-ticketing akan dinaikkan.

"Kita masih kaji. Bisa juga tidak naik yang penting kita maunya bulanan. Kita mau memaksa orang untuk e-ticketing bulanan. Kalau dia sudah beli bulanan terus tidak naik kan rugi. Bulanan murah," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/4).

Namun Ahok menegaskan rencana itu masih dalam tahap kajian. Karena bisa tarif tiket per satu trip itu tidak dinaikkan, namun tetap menerapkan kartu langganan bulanan.

"Yang pasti kita mau memaksa orang untuk menggunakan kartu e-ticketing bulanan. Kalau sudah beli bulanan trus harga tiket per satu trip tidak dinaikkan kan dia rugi. Bulanan harus murah dari per satu trip," tandasnya.

BBM naik, ongkos Transjakarta ikut naik



Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku, akan terjadi kenaikan tarif Transjakarta, jika BBM jadi dinaikkan.

"Sebenarnya kan hanya ada 2 yang kita khawatirkan dari kenaikan BBM, itu membuat biaya transprotasi naik. Makanya kita harus kasih sesuatu yang insentif supaya orang tertarik. Kita lagi kaji. Transjakarta pasti dinaikkan," kata Ahok, Kamis, (18/4/2013).

Seperti diberitakan, pemerintah pusat telah menawarkan beberapa opsi terkait penanganan BBM bersubsidi. Bentuk penawaran itu antara lain, pembatasan untuk subsidi BBM dan rencana kenaikan harga BBM. Sebelumnya, semua pemerintah daerah di undang untuk sosialisasi penanganan subsidi BBM tersebut.

Kamis, 18 April 2013

DKI Akan Terapkan e-Ticketing Bulanan Transjakarta


Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menarik pengguna kendaraan pribadi agar beralih menggunakan bus Transjakarta. Ya, Pemprov DKI berencana akan menerapkan e-Ticketing bulanan untuk bus Transjakarta.

"Pengguna jasa bus Transjakarta dapat membeli kartu e-ticketing dengan bulanan lebih murah dibandingkan membayar tarif harian. Tarif per satu kali perjalanan juga akan dinaikkan," kata Wakil Gubernur DKI, Basuki T Purnama kepada wartawan di Balaikota, Rabu (17/4).

Untuk itu, kata Basuki, Pemprov DKI segera memanggil lima bank yang telah menjalin kerja sama dalam penerapan e-ticketing pada bus Transjakarta.

"Kita minta kelima bank meningkatkan kerja sama penggunaan kartu e-ticketing yang tidak lagi dihitung per satu kali perjalanan, melainkan digunakan sebagai kartu langganan bulanan seperti yang diterapkan kepada penumpang PT KAI dahulu," ujarnya.

Namun Basuki mengaku rencana tersebut masih dalam tahap kajian secara mendalam. “Yang pasti kita mau memaksa orang menggunakan kartu e-ticketing bulanan. Kalau sudah beli bulanan, terus harga tiket per satu trip tidak dinaikkan kan dia rugi. Bulanan harus murah dari per satu trip,” ungkapnya.

Ia mengatakan, langkah yang diambil oleh Pemprov DKI seiiring rencana kenaikan harga bahan bahar minyak (BBM). Pasalnya, kenaikan BBM akan berdampak pada kenaikan biaya transportasi dan jumlah sepeda motor di Jakarta semakin tinggi.

“Kenapa orang naik motor, padahal kendaraan itu mengakibatkan angka kecelakaan lalu lintas tinggi serta capek Tapi, sepeda motor saat ini menjadi kendaraan yang paling nyaman dan murah dibandingkan kendaraan umum,” ujarnya.

Rabu, 17 April 2013

Hati-hati, Aksi Penodong di Jalur Transjakarta


Polres Jakpus mengungkap kelompok penodong di jalur Transjakarta. Mereka beraksi di beberapa ruas jalur Transjakarta di kawasan Jakarta Pusat yang kerap macet. Pelaku melakukan penodongan pada pengendara motor dan mobil yang terjebak macet.

"Kalau ada masyarakat yang mengalami atau mengetahui, segera laporkan serta lebih berhati-hati di jalanan. Karena sasaran para pelaku bukan hanya mobil, motor juga disikat," tutur Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol, Selasa (16/4/2013).

Polisi menangkap beberapa pelaku dalam operasi premanisme. Para pelaku diketahui bekerja, di mana seorang bergerak di jalan mencari mangsa, sedang yang lainnya menunggu di motor.

"Nah temannya satu lagi ada yang sudah standby pakai motor di jalur busway. Jadi begitu temannya sudah dapat, dia langsung loncat ke motor itu," imbuh Yoyol.

Operasi pemberantasan preman ini dimulai dengan operasi cipta kondisi dari tanggal 5 April hingga 15 April 2013. Dari operasi ini pihak kepolisian berhasil meringkus 281 preman di sejumlah titik di Jakarta Pusat dan 8.000 miras dari 10 truk yang diduga ilegal.

Jari Penumpang Terjepit Pintu TransJakarta


Pintu Bus TransJakarta jurusan Ragunan-Dukuh Atas memakan korban. Jari dua orang penumpang terjepit  pintu.

Saksi mata yang juga penumpang Bus TransJakarta jurusan Ragunan-Dukuh Atas, Ria Susanti (25), bercerita, jari seorang pria terjepit pintu bus hingga membiru dan mengeluarkan darah.

Saat itu, lanjut Ria, pria berperawakan tinggi itu naik dari Shelter Duren Tiga, sekira pukul 08.00 WIB, pagi tadi, dan masuk melalui pintu belakang. Sementara, petugas keamanan bus berdiri di pintu tengah, untuk mengawasi keluar masuk penumpang.

"Kalau pintu belakang tidak ada penjaganya. Mungkin dia (penumpang) tidak sadar tangannya ada di pintu, jadinya terjepit," kata dia kepada Okezone, Selasa (16/4/2013).

Menurut Ria, pelayanan petugas Bus TransJakarta itu sangat tidak memuaskan. "Biasnya kan ada imbauan kalau pintu sudah mau ditutup. Tapi ini tidak ada sama sekali," ketusnya.

Melihat ada penumpang yang jarinya terjepit, penumpang lainnya langsung berteriak, begitu juga dengan korban. Mereka meminta kepada pengemudi bus untuk membuka pintu segera.

"Orang sudah pada teriak semua tapi pintu tidak langsung di buka. Akhirnya yang kejepit jarinya mengeluarkan darah dan biru gitu," ungkapnya.

Dia juga melihat tak ada pertolongan sama sekali dari petugas bus terhadap korban. "Mungkin karena korbannya cowok makanya dicuekin kali ya," terangnya.

Ini bukan pertama, Ria yang bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan itu, sebelumnya juga menyaksikan kejadian yang sama. Korbannya ada seorang perempuan yang mengenakan dress warna oranye.

"Tangannya juga kejepit. Tapi waktu itu pelayanannya bagus, perempuan itu langsung di tolong," ujarnya.

Ria yang setip hari menggunakan jasa Bus TransJakarta menyaksikan mengalami bagaimana harus berdesak-desakan saat berada di dalam bus. Menurutnya, dua kejadian itu juga akibat dari padatnya penumpang.

"Mereka itu mau masuk tapi sudah tidak bisa karena kondisinya sudah penuh banget. Akhirnya berdiri dekat pintu," tutupnya.

Senin, 15 April 2013

Harapan Ahok: Aki-Aki & Nenek-Nenek Gratis Naik TransJakarta


Sebagai bentuk pelayanan kepada Warga Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI merencanakan memberikan layanan gratis bagi mereka yang sudah lanjut usia (lansia) saat naik Bus Transjakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, saat ini pihaknya sedang menghitung jumlah lansia dan berasal dari keluarga tidak mampu ibu kota.

"Kami ingin membuat para lansia ini bisa tidur dan duduk enak saat menggunakan Bus TransJakarta. Karena itu, kami mau buat naik Bus TransJakarta gratis bagi mereka yang sudah lansia dan punya KTP DKI seumur hidup," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Demi melancarkan renacana tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu akan menggandeng Bank DKI untuk membuatkan JakCard khusus dengan dilengkapi foto mereka di atas kartu, sehingga tidak bisa digunakan sembarangan oleh orang lain.

"Jadi lansia yang selama ini tidak nyaman tidurnya di angkutan umum, kita kasih nyaman naik bus Transjakarta. Supaya umurnya lebih panjang," terangnya.

Selain rencana pemberian akses gratis dalam menggunakan transportasi umum, lanjut Ahok, Pemprov DKI juga akan memperluas areal pemakaman di DKI Jakarta. Salah satu lokasi yang akan diperluas yaitu TPU Tegal Alur.

"Kami mau memperluas pemakaman Tegal Alur. Kami mau bantu sampai ke liang kubur. Jangan sampai ada warga lansia ketika mati, dibuang di tengah jalan. Ketika mereka meninggal, mereka harus meninggal dengan harga diri yang tinggi," imbuhnya.

Terkait dengan kesehatan lansia sendiri, Pemperov DKI juga menciptakan dokter keluarga yang akan melayani di pemukiman warga. "Sehingga dari janin, lahir sampai meninggal, kita penuhi otaknya, perutnya dan dompetnya. Maka Jakarta Baru segera terwujud," tegasnya.

Nasib Terowongan Penyeberangan Kini

Belum genap 10 tahun, terowongan penyeberangan orang (TPO) di Jakarta Kota itu kelihatan seperti bangunan tua yang kusam dan kumuh. Fasilitas air mancur tidak lagi berfungsi dan bunga-bunga di taman tampak layu. Beberapa bagian dindingnya mulai retak-retak. | 15 April 2013 | Halaman 25

Minggu, 14 April 2013

723 Angkutan Umum Nakal Kena Tilang


Sebanyak 723 anggkutan umum nakal berhasil ditilang Sudin Perhubungan Jakarta Selatan selama triwulan pertama 2013 ini. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding hasil razia triwulan pertama tahun 2012 lalu yang berjasil menilang 886 kendaraan.

"Di triwulan pertama ini kita menertibkan angkutan umum sebanyak 723 kendaraan," ujar AB Nahor, Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Sabtu (13/4).

Nahor menyebutkan, dari 723 angkutan umum yang ditilang, didominasi angkutan kecil sebanyak 459 kendaraan. Sedangkan pelanggaran kedua didominasi Metromini dan Kopaja dengan jumlah 78 kendaraan. "Angkutan kecil itu ada mikrolet, KWK, APK, dan APB," katanya.

Menurutnya, pelanggaran-pelanggaran yang banyak dilakukan oleh awak angkutan umum yaitu tidak lengkapnya surat-surat kendaraan, badan kendaraan keropos, hingga pengemudi tanpa seragam. "Sambil operasi kita terus membuat sosialisasi untuk kelengkapan dan pemakaian seragam. Ini untuk keamanan dan kenyamanan pengguna angkutan umum," tuturnya.

Sabtu, 13 April 2013

Jakarta-Bekasi Tambah Dua Rute APTB


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bekasi kembali meneruskan kerjasama untuk mengatasi kemacetan. Kerjasama melalui pengoperasian angkutan perbatasan terintegrasi busway atau APTB jurusan Bekasi-Tanah Abang dan Bekasi-Dukuh Atas.

Sebelumnya, Jakarta dan Bekasi bekerjasama dengan mengoperasikan APTB jurusan Bekasi-Pulogadung. Bahkan, dijajaki pula kerjasama jurusan Bekasi-Kampung Rambutan. Namun, dalam waktu dekat, yang akan beroperasi ialah jurusan Bekasi-Tanah Abang dan Bekasi- Dukuh Atas.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta pernah merilis data setiap hari ada 6,9 juta perjalanan kendaraan dari Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Yang terbanyak ialah dari Bekasi dengan 2,5 juta perjalanan oleh 1,3 juta jiwa atau 36,2 persen. Setiap hari ada 1,9 juta kendaraan masuk Ibu Kota dengan yang terbanyak juga berasal dari Bekasi.

Pemerintah Kota Bekasi optimistis dua rute baru APTB akan berjalan baik dan membantu mengatasi kemacetan Jakarta. Masyarakat kian banyak pilihan pergi kerja ke Jakarta dengan angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi. Beban kemacetan di Ibu Kota akibat serbuan kendaraan pribadi dari Bekasi bisa berkurang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman, Jumat (12/4/2013) menegaskan, tarif APTB baru masih perlu pembahasan dengan Jakarta. Untuk diketahui, APTB Bekasi-Pulogadung bertarif Rp 6.500. Tarif itu jauh lebih murah daripada awal pengoperasian yang Rp 9.000. "Menjelang pengoperasian, tarif APTB baru akan segera didapat dan disosialisasikan," katanya.

Supandi memaparkan, APTB Bekasi-Tanah Abang akan dilayani oleh Mayasari Bakti. Armada yang sudah disiapkan 15 bus. Armada harus diubah seperti bus Transjakarta yang berpintu di bagian tengah. Tempat duduk juga tidak berbaris dari depan ke belakang. Ada bagian kosong di tengah untuk penumpang berdiri.

Sebenarnya, APTB Bekasi-Tanah Abang bersinggungan dengan Patas 52 Mayasari Bakti. Rute perjalanan ialah Terminal Bekasi, Gerbang Tol Bekasi Timur, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Tengah Kota, Komdak, dan jalur bus ataubusway Jalan Jenderal Soedirman, Jalan MH Thamrin, dan Pasar Tanah Abang. "Karena operator APTB sama dengan yang sudah ada maka tidak ada masalah persinggungan," kata Supandi.

APTB Bekasi-Dukuh Atas akan dilayani oleh Perum PPD. Armada yang disiapkan antara 10-15 bus yang juga sudah harus dimodifikasi seperti Transjakarta. Sejauh ini belum ada angkutan umum yang melayani rute Bekasi-Dukuh Atas.

Rute perjalanan ialah Terminal Bekasi, GT Bekasi Timur, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Tengah Kota, Komdak, dan jalur bus Jalan Jenderal Soedirman.   Untuk naik turun penumpang di Bekasi bisa di tiga halte APTB yang sudah dibangun yakni di Terminal Bekasi dan dua halte dekat Bekasi Trade Center di Jalan Moeljadi Djojomartono.

Untuk wilayah Jakarta, naik turun penumpang bisa di halte Transjakarta.   Namun, pemerintah harus ingat bahwa kerjasama itu diharapkan tidak berdampak pada operasional angkutan umum lainnya. Contohnya, penolakan sopir minibus Cikarang-Bekasi-Pulogadung terhadap APTB Bekasi-Pulogadung. Akibatnya, rute APTB sempat diubah dua kali sehingga tidak bersinggungan dengan minibus.

Yang terang pengoperasian dua rute APTB baru memberi alternatif angkutan umum bagi masyarakat. Ongkos naik angkutan umum lebih murah daripada konsumsi bahan bakar minyak kendaraan pribadi. Memakai angkutan umum berarti juga berkontribusi terhadap solusi kemacetan.

PGN Siap Pasok Kebutuhan Gas Bus TransJakarta


PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap memasok pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan bus Transjakarta sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Kami siap mendukung pasokan gas ke SPBG untuk TransJakarta," ujar Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda di kantornya Jakarta, Jumat (12/4/2013).

Jobi menambahkan, saat ini jumlah armada bus Transjakarta 524 dengan kebutuhan gas sekira 4,5 mmscfd

"Namun dengan tambahan armada 450, Transjakarta menjadi 974 armada, jadi konsumsi per hari diperkirakan 173.775 liter setara premium menjadi 5,35 mmscfd," jelasnya.

Kendati ada kenaikan kebutuhan pasokan gas untuk TransJakarta, pihaknya optimis akan memasok pasokan gas untuk kebutuhan bus Transjakarta.

"Semakin banyak armada bus TransJakarta, kami tetap siap mensuplai kebutuhan untuk bus tersebut," katanya.

Jumat, 12 April 2013

Woi Copet! Teriaki Saja Preman Pencopet di Angkutan Umum Biar Malu

ngalesser.blogspot.com

Jangan takut jangan ragu. Teriaki saja para pencopet di angkutan umum agar mereka kapok dan malu. Para penumpang juga harus kompak. Setelah melihat polisi di area terdekat turun dari kendaraan dan laporkan.

Kisah soal meneriaki copet ini disampaikan sejumlah pembaca detikcom. Mereka nekat meneriaki kelompok para pencopet ini karena melihat harta benda mereka hendak diambil.

Seperti dituturkan Erwyn Kurniawan dalam surat elektroniknya yang diterima detikcom, Jumat (12/4/2013). Saat itu 31 Desember 2012, Erwyn tengah dalam perjalanan menuju Maghfirah Pustaka, perusahaan penerbitan yang berada di bilangan Matraman, Jakarta Timur. Dia naik bus patas 9A jurusan Senen-Bekasi Timur dari Bulak Kapal.

Tak seperti biasanya, bus agak padat. Saat itu sebenarnya, Erwyn sudah hendak mau turun di Gang Kelor, Matraman. Ternyata, salah satu sebab kepadatan karena ada sekitar 4-5 orang laki-laki yang naik di seberang Stasiun KA Jatinegara.

Mereka memenuhi pintu keluar. Dia pun menaruh curiga dengan gerak-gerik mereka sehingga, meningkatkan kewaspadaan ketika hendak turun.

"Saya tetap percaya diri meletakkan HP di saku depan walau sudah curiga dengan gerombolan lelaki tersebut," tutur Erwyn.

Seorang anggota komplotan pencopet itu sempat bertanya kepada dia soal jurusan bus tersebut. Pertanyaan yang diajukan malah membuat curiga. Erwyn segera bergerak ke pintu keluar. Tapi saat hendak turun ke tangga pertama bus, ada lelaki yang menghalang-halangi dia dengan tangannya.

"Aksinya sangat kasar. Tapi akhirnya saya berhasil menuju pintuk keluar bus. Ketika hendak turun dari bus, saya segera memeriksa HP di kantong karena curiga dengan kelakuan yang saya terima. Dan saya kaget karena HP saya raib," urai Erwyn.

Secara refleks, dia segera menaiki kembali satu tangga bus yang ada di pintu keluar dan langsung membentak laki-laki yang menghalangi saya.

"Kembalikan HP saya, kembalikan HP saya. Lo copet, saya tahu lo copet" teriak Erwyn kepada komplotan itu.

Tak berapa lama, HP dia dilemparkan ke bawah, entah oleh siapa. Seorang anggota komplotan itu kemudian menghardik dia untuk mengambil HP itu dan menyuruh turun. Teriakan copet itu membuat HP dia yang sempat dicuri kini kembali lagi.

"Saya segera mengambil HP dan berteriak kepada para penumpang. 'Hati-hati, ini ada copet'," imbuhnya. Kemudian dia turun dari bus itu.

Kisah serupa dialami Amat Yunus yang bekerja di sebuah perusahaan di kawasan Kebon Sirih. Peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu itu saat dia naik Metromini 640 jurusan Tanah Abang-Pasar Minggu.

Kondisi kursi penumpang sudah penuh, sehingga terpaksa dia berdiri bersama beberapa penumpang lainnya. Di halte Bank Mandiri kemudian naik sekelompok penumpang, ada 6 orang, 3 lewat pintu depan dan 3 lewat pintu belakang.

Dua orang kemudian berdiri di pintu depan dan 2 orang berdiri di pintu belakang. Seorang penumpang berdiri menutup gang di kursi baris belakang, satu orang yang masuk lewat pintu depan masuk dan memepet saya.

"Instink saya mengatakan, 'ini Copet', maka saya pun bergumam dengan menyebut nama Tuhan dengan harapan pencopet ingat dan membatalkan niatnya. Namun dugaan saya keliru, karena di terus memepet saya dan saya terus bergeser hingga sejajar baris kursi paling belakang. Pada saat itulah, kelompok yang semula berdiri di pintu merangsek masuk seperti mengambil posisi masing-masing," tutur Amat.

Ketika posisi sudah terjepit, salah satu gerombolan yang berdiri di pintu depan merangsek menuju pintu belakang. Seolah-olah seperti penumpang yang mau turun lewat pintu belakang dengan tangan bergantung pada pegangan di atas kepala.

"Ketika melewati posisi saya, sikut tangannya dipukulkan ke kepala saya untuk mengalihkan perhatian, sementara penumpang yang berjaga di belakang menutup akses saya untuk bergerak. Instink saya, tangan kanan langsung mengamankan dompet yang ada disaku celana dan tangan kiri dengan memegang tas mengamankan HP yang saya kantongi di saku celana kiri," urainya.

Instink Amat tak salah, tangan pencopet yang sejak awal memepet dia sudah masuk ke kantong celana belakang-kanan. Sementara copet yang berdiri di baris bangku belakang masuk ke saku celana kiri saya.

"Untuk beberapa saat saya tarik menarik, akan tetapi kelompok yang lain terus mendekat dan memukul kepala saya. Spontan saya berteriak 'Allahu Akbar !!!, Rampok....!!!. Sopir berhenti. Saya dirampok'. Mendengar teriakan tersebut mereka kaget dan langsung menjauh dari diri saya, dan Metromini berhenti pas di pertigaan Setiabudi dan kebetulan pas ada Polantas yang sedang bertugas. Gerombolan tersebut yang semula menghalangi kemudian menyingkir dan dengan mudah saya turun. Pada saat saya turun ada salah satu gerombolan yang berusaha mendorong agar saya terjatuh, akan tetapi alhamdulillah hal tersebut tidak terjadi," jelas Amat.

Amat mengimbau kepada penumpang lain yang mengalami kejadian serupa. Sebenarnya gerombolan pencopet tersebut takut atau ciut nyali. Apabila ada penumpang yang berteriak secara spontan. Mereka akan kehilangan keberanian. Akan tetapi kalau dengan perkataan atau dialog atau debat, dia makin berani dan makin beraksi.

"Seperti halnya menghadapi Anjing yang sedang menggongong kepada kita, jika kita terlihat takut maka Anjing tersebut semakin keras menyalak, akan tetapi jika secara spontan kita melakukan gerakan yang mengagetkan, maka anjing tersebut juga akan panik dan lari meninggalkan kita," pesan Amat.

Wanita Muda Lawan Pria Cabul di Bus TransJ dengan High Heels

lensaindonesia.com
Fransisca, seorang karyawati di Jakarta Selatan, pernah jadi korban pelecehan seksual di bus TransJakarta. Namun dia berani melawan dengan cara menginjak si pelaku dengan sepatu berhak tinggi. Salut!

Kejadian itu berlangsung pada pertengahan 2012 di kawasan Kuningan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Kala itu, wanita 25 tahun ini baru pulang dari arah Daan Mogot hendak ke Kuningan. Saat di halte Jelambar, ada seorang pria mencurigakan yang mendekatinya.

"Yang membuat saya terkejut, pria tersebut mulai mendekati dan menanyakan beberapa hal seperti orang mana, kerja di mana, di Jakarta kost apa rumah tinggal, dan lain lain. Sontak saya risih dan menjauh. Orang itu hanya tersenyum," ujar Fransisca dalam surat elektronik kepada detikcom, Jumat (13/4/2013).

Ketika di dalam bus, ada bapak-bapak lain yang lebih genit. Pria itu berdiri di belakang Fransisca yang sedang mengenakan rok dan sepatu high heels. Awalnya, si laki-laki berdiri membelakangi punggung Fransisca, namun lama kelamaan posisinya berubah 180 derajat.

"Saat itu, dia mulai menempel-nempelkan tubuhnya kepada saya, otomatis saya mencoba menjauh dari tubuh bapak tersebut. Dia semakin menjadi-jadi," ceritanya.

Karena terus diikuti, Fransisca pun kesal. Pria cabul tersebut langsung diinjaknya menggunakan sepatu hak tinggi. Tak lupa, Fransisca juga sempat berteriak.

"Duh ini bapak-bapak udah gendut, jelek, genit lagi. Mas, tolong dong. Ini ada pelaku pelecehan seksual!" teriaknya saat itu ke penjaga pintu bus TransJ.

Usai ditegur, pria tersebut langsung malu dan turun di pemberhentian berikutnya. Akibat kejadian ini, Fransisca jadi lebih berhati-hati bila naik bus TransJ.

"Saat ini saya selalu membawa hairspray mini yang saya simpan di tas di tempat yang mudah dijangkau, juga payung lipat. Meskipun tidak hujan, tapi lumayan bisa jadi senjata saat ada orang jahat, minimal bikin si penjahat benjol," katanya.

Kritik Kondisi Trotoar di Depan Balai Kota, Pejalan Kaki Demo Jokowi


Koalisi Pejalan Kaki akan menggelar aksi di depan balai kota DKI. Mereka miris dengan kondisi trotoar di depan kantor Jokowi-Ahok itu. Masih ada pedagang kaki lima dan kadang motor parkir di tempat itu.

Rencananya aksi akan dilakukan pada pukul 15.00 WIB, Jumat (12/4/2013) di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Ada 15 orang aktivis pejalan kaki yang peduli dengan kondisi trotoar di Jakarta yang tak ramah lagi.

"Tak ada juga kemudahan bagi penderita disabilitas," kata Koordinator Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus.

Sejak zaman Fauzi Bowo, hingga kini di era Jakarta baru seolah tak ada yang berubah. Di depan halaman sendiri, Jokowi membiarkan lingkungan yang tak tertib.

"Kita akan aksi membawa spanduk kecil dan membawa karpet hijau. Kita ingin Jakarta, trotoarnya ramah bagi para pejalan kaki. Semoga Jokowi peduli," tuturnya.

Anda tertarik bergabung?

Kamis, 11 April 2013

Duh, Angkutan Darat Nyaris Mati

Sopir angkutan kota jurusan Kampung Melayu-Pondok Gede,
Dahri (kiri) dan Edi, beristirahat di sela-sela antre menunggu
penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur,
Rabu (10/4/2013). Sepinya penumpang membuat mereka
harus antre hingga 4 jam untuk menunggu penumpang
di terminal itu.
Angkutan massal darat menghadapi situasi berat. Di tengah tarif yang stagnan, pengusaha harus bersaing dengan kemudahan memiliki kendaraan pribadi. Akibatnya, angka pengguna transportasi publik terus turun. Kematian transportasi massal tinggal menunggu waktu.

Kondisi ini turut memengaruhi rendahnya produktivitas tenaga kerja di bidang angkutan di Jakarta. Padahal, angkutan merupakan satu dari empat jenis usaha di sektor tersier yang menguasai 71,4 persen total struktur ekonomi Jakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta 2012, produktivitas sektor tersier menempati urutan paling bawah dibandingkan dengan sektor primer dan sekunder.

Menurut Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena, Rabu (10/4), transportasi massal di Jakarta tidak dipersiapkan sebagai sektor usaha yang baik. ”Yang terjadi saat ini, biaya transportasi menjadi sangat mahal. Orang harus menghabiskan minimal 30 persen dari pendapatan untuk biaya transportasi. Ini tidak efisien,” katanya.

Sementara itu, pengusaha transportasi massal dibiarkan berpikir untuk menghidupi dirinya sendiri tanpa ada insentif apa pun. Untuk pembelian kendaraan umum pun dibebankan bunga 9-25 persen, dengan uang muka minimal 30 persen. Belum lagi pungutan liar di jalan.

”Kalau sudah terbebani persoalan ini, boro-boro pengusaha berpikir menyelenggarakan angkutan umum yang bagus. Pendapatan sudah habis untuk mengangsur cicilan dan operasional,” tuturnya.

Sebaliknya, kendaraan pribadi mendapatkan keringanan bunga 4-6 persen. Akibatnya, orang memilih membeli kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Tidak heran terjadi ledakan jumlah sepeda motor. Imbasnya, penumpang angkutan umum kian merosot dan kemacetan kian parah.

Eka mengingatkan, dua tahun lalu, jumlah angkutan umum massal 5 persen dari jumlah kendaraan. Angkutan umum itu melayani 20 juta perjalanan. Saat ini, jumlah kendaraan umum hanya 3,8-4,1 persen. Bus yang ada hanya mengangkut 38 persen dari 30 juta perjalanan atau 11,4 juta perjalanan.

Berdasarkan data Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (Jutpi) tahun 2010, bus hanya melayani 12,9 persen dari total perjalanan di Jakarta. Sebanyak 48,7 persen dilayani sepeda motor dan 13,5 persen dilayani mobil, taksi, atau bajaj. Tahun 2002, bus masih melayani 38,3 persen perjalanan.

Eka menegaskan, bila terjadi kemacetan total pada 2014, biaya ekonomi yang harus ditanggung Jakarta akan kian tinggi. Untuk mencegah terjadinya kemacetan total, pembenahan angkutan umum harus menyeluruh.

Menurut Pengusaha metromini Azas Tigor Nainggolan, pengusaha saat ini hanya bertahan saja tanpa mampu mengembangkan usaha. ”Dari 12 unit bus yang saya punya, hanya 3 yang jalan karena penumpang sedikit,” ucapnya.

Bus yang tidak beroperasi akhirnya dikanibal suku cadangnya untuk mengganti suku cadang bus yang beroperasi. Kemacetan juga membuat perjalanan bus tidak efisien. Untuk menempuh jarak sekitar 5 kilometer dibutuhkan waktu sampai 2,5 jam pergi-pulang.

Revitalisasi rute

Keberpihakan pemerintah juga dinilai masih rendah. Tarif bus yang berlaku saat ini, menurut Tigor, merupakan tarif yang berlaku sejak tahun 2000.

”Skema revitalisasi dari Pemprov juga tidak jelas. Sampai sekarang, tidak ada evaluasi rute dan trayek untuk mengintegrasikan bus dengan bus transjakarta atau KRL. Sementara izin trayek bertambah terus,” katanya.

Dia menambahkan, trayek yang berlaku saat ini dibuat oleh pengusaha. ”Keluarga saya membuat tiga trayek. Untuk dapat satu trayek, bisa habis ratusan juta,” ucap Tigor.

Hal senada disampaikan Porman, pengusaha KWK. ”Sekarang kondisi kami asal jalan saja. Kalau rute masih melewati permukiman penduduk, masih bisa ada penghasilan. Namun, kalau sudah di dalam kota, sulit dapat penumpang,” katanya.

Bekasi Segera Bangun Busway


Pemkot Bekasi segera membangun busway jurusan Bekasi–Pulogadung di Jalan Sultan Agung, Harapan Indah, Medan Satria, Kota Bekasi. Pembangunan busway ini setelah ada kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat.

Jalur khusus bus Transjakarta ini dibangun mulai Jalan Sultan Agung, tepatnya dari gerbang Kota Harapan Indah hingga perbatasan Bekasi–Jakarta. ”Panjang jalurnya sebanyak 800 meter,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Sopandi Budiman kemarin. Untuk merealisasikan itu, Pemkot Bekasi mengucurkan anggaran dari APBD 2013 sebesar Rp5 miliar untuk pembebasan 800 meter jalan tersebut.

”Sementara Pemprov Jawa Barat akan mengucurkan Rp5 miliar dan Bappenas Rp6 miliar,” lanjutnya. Menurut Sopandi, anggaran yang dikucurkan dari APBD 2013 itu hanya untuk wilayah Bekasi. Sementara perbatasan Bekasi hingga Pulogadung ditanggung DKI Jakarta. Selama ini angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) milik DKI Jakarta dari Bekasisepipeminatkarenatetap terjebak macet.

Sopandi mengakui pengembang Kota Harapan Indah sudah menyanggupi membangun empat halte Transjakarta mulai Harapan Indah di Jalan Sultan Agung hingga perbatasan Bekasi-Jakarta Timur. Empat halte tersebut dilengkapi fasilitas park and ride. Fasilitas ini untuk memudahkan calon penumpang memarkir kendaraan di dekat halte. Dengan demikian, kemacetan yang diakibatkan kendaraan pribadi dari Bekasi bisa ditekan.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyepakati pembangunan busway rute Bekasi– Jakarta tahun ini. Kesepakatan itu dibuat untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya. Selain di Bekasi, juga disepakati pembangunan busway Jakarta–Depok dan Jakarta– Bogor. Namun, dua rute ini menunggu Jakarta–Bekasi terealisasi.

Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi menambahkan, busway bisa menekan kemacetan di Bekasi dan DKI Jakarta sebab kendaraan dari Bekasi yang masuk ke DKI Jakarta sebanyak 51%. Rachmat berharap, realisasi pembangunan bisa dilakukan bulan depan.

Senin, 08 April 2013

Dahlan Iskan: Keputusan Monorel Adhi Karya di Jokowi


Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan menyerahkan seluruhnya keputusan terlaksananya transportasi massal berbasis rel, monorel proyek konsorsium BUMN Adhi Karya kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Monorel yang dijalankan oleh Adhi Karya itu akan membuat rute di luar green line dan blue line yang akan dilaksanakan konsorsium lama, PT Jakarta Monorail.

"Semua laporan sudah lengkap, tinggal terserah Pak Gubernur. Keputusannya ada di Pak Gubernur, karena yang menggunakan kan Pak Gubernur," kata Dahlan, saat ditemui wartawan, Minggu (7/4/2013) malam.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menyerahkan keputusan berjalannya monorel PT Adhi Karya kepada Kementerian Perhubungan karena jalurnya berada dari luar Jakarta, yaitu Bekasi. Untuk diketahui, selain PT Adhi Karya, Ortus Holdings Ltd juga bersepakat akan bekerja sama membangun monorel di luar jalur yang ditentukan PT Jakarta Monorail. Kesepakatan awal ini tercapai setelah kedua pemilik perusahaan itu bertemu, dan pada Kamis (28/3/2013) lalu menghadap Gubernur DKI Jokowi.

Kerja sama Adhi Karya bersama Ortus Holdings Ltd itu dipercaya akan mempercepat impian Jakarta memiliki transportasi modern dan bebas kemacetan. Karena nantinya ada perusahaan baru turunan dari Adhi Karya dan Ortus yang menggarap jalur-jalur monorel di Jakarta dan luar Jakarta, di luar jalur blue line dan green line.

Adhi Karya merupakan gabungan beberapa BUMN menolak untuk bergabung dengan PT Jakarta Monorail yang merupakan investor swasta. Konsorsium Adhi Karya merupakan konsorsium baru yang terdiri antara lain PT Adhi Karya, PT Telkom, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Jasa Marga, PT INKA, dan PT Lembaga Elektronika Negara (LEN).

Sekadar informasi, pembangunan monorel di jalur blue line dan green line saat ini telah dipercayakan pada PT Jakarta Monorel, di mana Ortus Holdings juga memiliki 90 persen saham di dalamnya. Jalur blue line dan membentang sepanjang 30 kilometer, sedangkan jalur green line sepanjang 14,5 kilometer.

Jalur blue line, mulai dari Kampung Melayu - Kuningan - Casablanca - Tanah Abang - Roxy - Taman Anggrek dengan extention ke timur dari Pondok Kelapa - Sentral Timur Jakarta dan ke Barat dari Puri Indah. Sedangkan jalur green line, mulai dari Kuningan - Kuningan Sentral - Gatot Subroto - Asia Afrika - Pejompongan - Karet - Dukuh Atas - kembali ke Kuningan.

Demi KRL Lewat, Dia Rela Menahan Buang Air



Sepekan sudah perubahan Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) terhitung sejak 1 April 2013. Perubahan ini membuat jumlah perjalanan KRL Jabodetabek menjadi bertambah. Penambahan jumlah perjalanan KRL membuat tingkat pelayanan kepada masyarakat pengguna kereta meningkat. Namun, di sisi lain, sejumlah perangkat kerja dari PT KAI menjadi lebih sibuk, tak terkecuali Madinah (44), salah seorang petugas penjaga palang pintu di pelintasan sebidang KRL.

Madinah bertugas di pelintasan sebidang yang terletak tidak jauh dari Kampus IISIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Sejak diberlakukannya penambahan jumlah perjalanan KRL, dia mengaku beban tugasnya sedikit bertambah. Padatnya frekuensi KRL berbanding lurus dengan kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor di pelintasan sebidang, terutama di pagi hari.

Tak jarang, kata Madinah, frekuensi KRL yang semakin padat membuat Madinah harus menahan lapar, bahkan menahan buang air. Hal itu disebabkan dalam satu kali shift, petugas penjaga palang pintu pelintasan sebidang hanya bekerja sendirian, apalagi pelintasan yang dijaga adalah rute Bogor-Jakarta yang merupakan rute KRL terpadat.

Beratnya tugas yang diemban Madinah diperparah dengan tingkat kesadaran akan keselamatan diri sendiri para pengguna jalan raya yang melewati pelintasan sebidang sangat rendah.

"Mau enggak mau, nahan dulu makan dan buang air karena kereta rata-rata lewat per sepuluh menit. Itu yang pagi paling padat. Jaga-jaga takutnya sering ada yang enggak sabaran main nyelonong. Ntar agak siang dah mulai agak lengang baru bisa makan," kata Madinah saat dijumpai Kompas.com pada Minggu (7/4/2013) petang di posnya.

Menurut Madinah, setiap harinya, jadwal kerja para petugas penjaga pelintasan terbagi atas tiga shift, yaitu dari pukul 06.00-13.00, 13.00-19.00, dan 19.00-06.00. Di setiap pos, terdiri atas satu regu yang berisi empat orang. Setiap hari, tiga orang bergantian masuk kerja sesuai shift yang telah diatur dan satu orang lagi mendapat jatah libur.

Madinah menuturkan, dia telah bekerja sebagai pegawai PT KAI sejak tahun 1990 dan mulai menjalani tugas sebagai penjaga palang pelintasan sebidang sejak tahun 1997. Sebelumnya, dia bekerja sebagai petugas tiket dan wesel di Stasiun Manggarai.

"Awal-awal dapat tugas jaga (pintu palang pelintasan) saya masih ingat pas zaman Pak Harto mau lengser, lagi ramai-ramainya demo. Dari dulu sampai sekarang, pelintasannya tetap begini, enggak berubah," ujarnya.

Sejak jumlah perjalanan KRL Jabodetabek ditambah, tercatat di sejumlah perlintasan sebidang yang ada di wilayah Jabodetabek mengalami kemacetan parah, belum lagi yang dibarengi dengan kecelakaan. Gagasan untuk segera menghilangkan jalur pelintasan sebidang pun telah berulang kali muncul, yaitu dengan membangun jalur kereta layang (elevated) atau dengan membangun fly over atau underpass.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroso Alimoeso mengatakan, infrastruktur transportasi perkeretaapian di Jabodetabek tidak pernah dikembangkan. Dalam diskusi Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Kawasan Perkotaan di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (20/2/2013) yang lalu, Suroso menerangkan, masterplan transportasi perkeretaapian, khususnya dari Depok hingga Jakarta Kota, telah ada sejak era tahun 1978 hingga 1980.

Suroso mengatakan, infrastruktur kereta api sebenarnya bisa dikembangkan, misalnya dengan mengembangkan menjadi jalur kereta layang (elevated) sehingga tidak akan mengganggu layanan jalur darat lain, seperti kendaraan roda dua dan roda empat. Menurut Suroso, tidak dapat dipungkiri bahwa saat perekonomian masyarakat mengalami pertumbuhan, jumlah kendaraan pribadi juga semakin meningkat.

"Masalahnya, perencanaan (infrastruktur kereta) ini tidak konsisten. Bukan malah dikembangkan, tapi justru stagnan sampai sekarang," kata Suroso saat itu.

Sekadar informasi, sampai sekarang, satu-satunya jalur KRL di Jabodetabek yang telah menggunakan jalur layang hanya terdapat pada jalur Manggarai-Jakarta Kota, sementara jalur yang lain masih menggunakan jalur konvensional. Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta pada Januari 2013 yang lalu telah menganggarkan Rp 62,5 miliar yang direncanakan akan digunakan untuk membangun sepuluh jalan, tujuh di antaranya adalah underpass dan tiga lainnya fly over untuk meningkatkan keselamatan para pengguna jalan yang melintas di pelintasan rel kereta api.

"Tahun ini, pembangunan 10 jalan itu akan diselesaikan dengan menggunakan sistem multiyears. Tahun depan akan dianggarkan kembali dalam APBD DKI 2014," kata Ery Basworo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, ketika itu, Rabu (30/1/2013).

Sabtu, 06 April 2013

Transjakarta (Akan) Tambah 694 Bus


Pemerintah DKI Jakarta segera menambah armada angkutan massal Transjakarta untuk jalur busway tahun ini. "Yang sudah pasti 694, di luar target 1000 armada," kata Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 3 April 2013.

Penambahan armada dinilai efektif untuk menekan terjadinya terminal bayangan. Saat ini, kata dia, akibat minimnya bus Transjakarta, penumpukan penumpang kerap terjadi di hampir semua halte. Bahkan, tak jarang penumpang kembali ke rute lama menggunakan armada lain.

"Selama belum ada penambahan bus, penumpang belum nyaman. Maka, kalau pengin nyaman tambah bus," kata dia pria yang akrab disapa Ahok ini.

Menurut dia, dari 694 armada baru, sekitar 450 unit berasal dari pembelian baru dan sisanya 244 unit bersumber dari tender investasi. "Akan segera dilakukan tahun ini," kata dia.

Setelah penambahan armada selesai, Ahok optimistis jumlah penumpang yang menggunakan jalur busway terus bertambah dan kenyamanan penumpang terjamin. "Setelah itu kita tinggal ngomong masalah ongkos saja," ujarnya.

Dirut KAI: Mulai 1 Juni Tarif KRL Berdasarkan Jarak Agar Ada Keadilan


PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak usahanya yaitu PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai 1 Juni 2013 mulai menetapkan tarif parsial KRL (berbasis jarak). Kebijakan ini dilakukan agar ada keadilan.

"Tarif parsial ini ditujukan supaya ada fairness (keadilan) bagi semua penumpang yang dihitung atas jarak tempuh, yaitu jarak pendek berbeda biaya yang harus dibayar dengan jarak terjauh. Ini bentuk komitmen melayani dengan lebih baik," tutur Direktur Utama KAI Ignasius Jonan kepada detikFinance, Kamis (4/4/2013).

Dikatakan Jonan, pemberlakukan tarif parsial tersebut tidak akan menaikkan tarif KRL dari yang berlaku saat ini. Menurutnya, semua tarif KRL terjauh, maksimal akan sama dengan tarif sekarang. Bahkan menurutnya, untuk beberapa rute, tarif terjauhnya justru turun.

"Seperti Maja-Tanah Abang bisa turun dari Rp 9.000 menjadi sekitar Rp 7.000. Juga rute Bekasi-Manggarai yang saat ini Rp 8.500 dapat berubah menjadi Rp 7.000. Di samping itu tarif Bogor-Jakarta Kota akan tetap sebesar Rp 9.000," tegas Jonan.

"Di samping itu dengan penambahan 10% perjalanan KRL dibandingkan sebelum 1 April 2013 sehingga menjadi 575 perjalanan KRL per hari di seluruh lintas Jabodetabek tersebut," kata Jonan.

Diakui Jonan, pihak KAI memang masih perlu menyempurnakan pengaturan jadwal KRL sesuai dengan keinginan penumpang. Karena itu, KAI terus menerus memperbaiki sistem persinyalan KRL di Jabodetabek, agar jadwal KRL lebih baik dan keselamatan terjaga.
Jonan mengatakan, dirinya akan melakukan perhitungan lebih efisien lagi untuk tarif KRL tersebut. "Mudah-mudahan, Bekasi-Manggarai bisa Rp 4.000 dan Bekasi-Jakarta Kota bisa Rp 6.000," cetus Jonan.
[CBN]

Selasa, 02 April 2013

Bus Transjakarta Akan Layani Penumpang 24 Jam

facebook


Peningkatan pelayanan bus Transjakarta terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Selain terus menambah jumlah armada dan koridor, jam operasional bus Transjakarta juga akan ditambah menjadi 24 jam dalam sehari. Dengan adanya penambahan jam operasional ini, diharapkan dapat mengakomodir warga Jakarta yang memiliki aktivitas dengan waktu yang tidak terbatas.

Humas BLU Transjakarta, Sri Ulina mengatakan, rencana penerapan operasional bus Transjakarta hingga 24 jam terus dimatangkan dengan mempersiapkan personil keamanan, pramudi, dan penjaga tiket. "Semuanya sedang kami rencanakan secara matang, mulai dari kesiapan armada bus, personil keamanan baik di halte dan di dalam bus, pramudi dan penjaga tiketnya. Selain itu kita juga harus memperhitungkan efisiensi biaya operasional jika ada jam tambahan. Pasalnya, biaya untuk penambahan operasional ini cukup besar," ucapnya, Selasa (2/4).

Namun, untuk koridor mana saja yang berlaku 24 jam, pihaknya masih memperhitungkannya. Begitu pun soal waktu penerapannya. Sri menegaskan rencana penambahan jam operasional bus Transjakarta sebenarnya bukan rencana baru. "Kami sudah merencanakan ini sejak lama, namum waktu pelaksanaan dan realisasinya belum bisa diterapkan karena beberapa hambatan, terutama efisiensi dana. Pemprov DKI saat ini memang sedang gencarnya ingin meningkatkan pelayanan transportasi massal, supaya masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal, jadi wajib kita dukung," tegasnya.

Inah (30), salah seorang pengguna setia bus Transjakarta mengaku senang dengan rencana penambahan jam operasional tersebut. "Saya sangat setuju dengan adanya rencana tersebut, soalnya kalau pulang malam naik angkutan umum suka takut, kalau naik bus Tranjakarta lebih aman dan nyaman," kata Inah.
[BeritaJakarta]

Senin, 01 April 2013

DLLAJ Akan Evaluasi APTB Bogor-Rawamangun

Dinas Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor bakal melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait soal rencana evaluasi dan pengembangan Angkutan Perbatasan Teringrasi Busway (APTB) jurusan Bubulak (Bogor)-Rawamangun. Pertemuan itu rencananya bakal dilakukan 8 April.

Kepala DLLAJ Kota Bogor, Suharto, menyatakan rencana itu merupakan bagian dari proses evaluasi yang dilakukannya. Rencananya rapat koordinasi itu akan mengundang Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Organda cabang Bogor, dan perwakilan Perusahan Otobis (PO).

‘’Kami masih terus melakukan evaluasi terhadap program ini. Tidak hanya aspek-aspek yang sudah berjalan. Tapi juga pengembangan di masa depan,’’ kata Suharto, Senin (1/4).

Sebelumnya, beberapa ormas dan perwakilan Angkutan Perkotaan (Angkot) Kota Bogor sempat menghalangi Bus APTB untuk memasuki Terminal Bubulak. Aksi ini sebagai bentuk protes atas diterapkannya APTB dan dikhawatirkan program dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu bakal mengurangi jumlah penumpang mereka.

Namun, Suharto menyatakan, sudah tidak ada masalah terkait penolakan tersebut. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan keamanan itu adalah pengalihan trayek untuk sementara. Kini trayek Bus APTB dialihkan ke Jalan KH Abdullah Bin Nuh, di sekitar komplek Perumahan Yasmin.
[ROL]