lensaindonesia.com |
Kejadian itu berlangsung pada pertengahan 2012 di kawasan Kuningan, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Kala itu, wanita 25 tahun ini baru pulang dari arah Daan Mogot hendak ke Kuningan. Saat di halte Jelambar, ada seorang pria mencurigakan yang mendekatinya.
"Yang membuat saya terkejut, pria tersebut mulai mendekati dan menanyakan beberapa hal seperti orang mana, kerja di mana, di Jakarta kost apa rumah tinggal, dan lain lain. Sontak saya risih dan menjauh. Orang itu hanya tersenyum," ujar Fransisca dalam surat elektronik kepada detikcom, Jumat (13/4/2013).
Ketika di dalam bus, ada bapak-bapak lain yang lebih genit. Pria itu berdiri di belakang Fransisca yang sedang mengenakan rok dan sepatu high heels. Awalnya, si laki-laki berdiri membelakangi punggung Fransisca, namun lama kelamaan posisinya berubah 180 derajat.
"Saat itu, dia mulai menempel-nempelkan tubuhnya kepada saya, otomatis saya mencoba menjauh dari tubuh bapak tersebut. Dia semakin menjadi-jadi," ceritanya.
Karena terus diikuti, Fransisca pun kesal. Pria cabul tersebut langsung diinjaknya menggunakan sepatu hak tinggi. Tak lupa, Fransisca juga sempat berteriak.
"Duh ini bapak-bapak udah gendut, jelek, genit lagi. Mas, tolong dong. Ini ada pelaku pelecehan seksual!" teriaknya saat itu ke penjaga pintu bus TransJ.
Usai ditegur, pria tersebut langsung malu dan turun di pemberhentian berikutnya. Akibat kejadian ini, Fransisca jadi lebih berhati-hati bila naik bus TransJ.
"Saat ini saya selalu membawa hairspray mini yang saya simpan di tas di tempat yang mudah dijangkau, juga payung lipat. Meskipun tidak hujan, tapi lumayan bisa jadi senjata saat ada orang jahat, minimal bikin si penjahat benjol," katanya.
[detikcom]
Makanya ke area khusus wanita dong.
BalasHapus