Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ) memperkirakan 2015 mendatang tidak akan ada perubahan signifikan dalam pengelolaan bus Transjakarta.
Ketua DTKJ Edi Nursalam mengatakan, kegagalan perbaikan pengelolaan Transjakarta tidak hanya di 2014. Sehingga diperkirakan 2015 mendatang pun tak akan berubah.
Hal itu disebabkan karena beberapa operator bus Transjakarta akan habis kontrak pelayanan.
"Ada tiga operator yang akan habis masa kontraknya. Mereka tidak bisa melakukan peremajaan, karena tidak ada kejelasan nasib," kata Edi, Jumat 10 Oktober kemarin.
Edi menuturkan, imbas dari habisnya masa kontrak itu tidak ada terjadi peremajaan bus Transjakarta oleh operator.
Padahal sesuai ketentuan, lanjut Edi, enam bulan sebelum masa kontrak habis, operator telah mendapatkan kepastian atau mengikuti lelang baru sebagai pelaksana pelayanan di lapangan.
Akan tetapi tahun ini terjadi transisi pengelolan dari badan layanan umum (BLU) ke BUMD. Sehingga ada beberapa kebijakan tidak berjalan di manajemen.
Sementara PT Transportasi Jakarta belum mendapatkan kewenangan untuk melakukan perpanjangan kontrak dengan operator, karena peraturan gubernur (Pergub) tentang hal itu.
Bentuk anjloknya kegagalan Transjakarta, kata Edi, karena moda transportasi massal itu belum mampu memenuhi standar pelayanan minimum (SPM).
Di antaranya headway masih lama. Pendingin ruangan tidak lagi sejuk, pintu tidak terbuka secara teratur.
"Transjakarta belum bisa memenuhi SPM," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar