Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, persoalan transportasi bus Transjakarta merupakan hal yang gagal dalam dua tahun kepemimpinannya bersama Joko Widodo (Jokowi).
"Tranjakarta kami gagal 2 tahun ini dalam pengadaannya," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (10/10).
Pada intinya, katanya, sedianya di Jakarta ini harus ada penambahan unit bus. Namun, pihaknya gagal karena adanya kejadian penyelewengan dana dalam proses pengadaan bus Transjakarta.
Dalam kasus dugaan penyelewengan tersebut, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tiga tersangka yakni, mantan Kepala Dinas Perhubungan berinisial UP, Sekretaris Dinas Perhubungan berinisial DA, dan Ketua Panitia Pengadaan Dinas Perhubungan berinisial ST.
"Makanya kami harapkan, 2015-2016 kami bisa banjiri Jakarta dengan Transjakarta dan bus tingkat yang baik. Jadi orang Jakarta bisa lihat berbeda," kata Basuki.
Selain itu, pihaknya juga tengah memikirkan halte dan stasiun yang akan dibuat setara dengan yang ada di kota-kota besar di dunia. Dengan demikian, pada 2015 bisa tampak perubahan yang mencolok di Jakarta ini.
"Gagal. Betul. Dishub kacau balau pengadaan bus ini," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar