Rabu, 05 Maret 2014

Bos KAI Sebut Kereta Cepat Shinkansen Jakarta-Surabaya Belum Perlu

Pemerintah berencana membangun proyek kereta cepat Shinkansen untuk rute Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Bandung. Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan menganggap proyek ini tidak perlu. Lho, kenapa?

Jonan mengatakan, untuk membangun proyek kereta super cepat membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Dia memperkirakan kereta cepat itu akan menghabiskan dana ratusan triliun rupiah.

"Itu kalau Jakarta-Surabaya paling kurang biayanya Rp 200 triliun sampai Rp 300 triliun. Pertanyaan saya perlu nggak dibikin kereta cepat?" kata Jonan saat ditemui selepas jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Jonan menegaskan, dana sebesar itu lebih baik digunakan untuk pemerataan pembangunan di luar Jawa. Infrastruktur, menurutnya jangan hanya dibangun di pulau Jawa saja, melainkan pulau-pulau lain di Indonesia.

"Yang bangun harus pemerintah. Kenapa dana itu tidak digunakan untuk membangun infrastrutktur di luar Jawa. Menurut saya ya bangun infrastruktur di luar Jawa supaya pemerataan pembangunannya lebih baik," papar Jonan.

Dia juga beralasan waktu konstruksi untuk membangun mega proyek itu tidak sebentar. Memerlukan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk merampungkan proyek itu, terlebih jaraknya yang mencapai sekitar 700 kilometer.

"Kalau elevated itu makan waktu. Lebih dari 10 tahun saya kira. Konstruksi di tengah jalur ganda itu makan tantangannya luar biasa. Kecuali keretanya (double track) mau berhenti semua," tambahnya.

"Bandung raya urban railway saja itu berapa tahun. Double track Cikarang-Manggarai 10 tahun itu nggak ada realisasinya," imbuhnya.

Dia juga mengaku tidak berminat jika nanti ditawari menjadi operator kereta cepat ini. "Saya nggak minat kereta cepat Jakarta-Surabaya. Saya sebagai operator kereta api, kereta cepat itu belum perlu," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar