Rabu, 22 Mei 2013
Egoisme, Penyebab KRL-TransJakarta Tak Kunjung Terintegrasi
Sama-sama meluncurkan e-ticketing atau tiket elektronik, tetapi KRL Jabodetabek dan bus transjakarta tak kunjung terintegrasi. Keduanya memiliki tiket sendiri-sendiri, bukan semata persaingan sebagai sesama moda transportasi. Egoisme dalam bersaing dituding sebagai penyebab utama tak juga terhubungnya kedua tranportasi massal tersebut.
Egoisme persaingan tak hanya terkait kedua moda transportasi itu sendiri, tetapi ditengarai sampai melibatkan perbankan yang mendukung penggunaan tiket elektronik di masing-masing moda. "Integrasi antarmoda sebenarnya sederhana kalau masing-masing pihak baik itu pemda se-Jabodetabek, perusahaan yang berpartisipasi, ataupun bank penyedia layanan e-ticketing tidak ada ego dan sama-sama membuka diri," ungkap pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit, di Jakarta, Selasa (21/5/2013).
Danang berpendapat, jika pihak-pihak tersebut dapat saling membuka diri, dia yakin jumlah penumpang baik KRL Jabodetabek maupun bus transjakarta dapat meningkat dan menguntungkan semua pihak. Menurut dia, pemerintah dan Bank Indonesia sebaiknya mengoordinasi sejumlah bank penyedia layanan tiket elektronik agar integrasi antar-moda transportasi menjadi lebih mudah.
"Integrasi akan membuat pasar baru, market-nya justru akan lebih besar. Saya kira leadership Bank Indonesia sebagai pengatur sistem keuangan di perbankan dibutuhkan dalam regulasi e-ticketing untuk mengintegrasikan antar-moda itu," kata Danang.
PT KCJ selaku operator layanan KRL Jabodetabek yang berada di bawah PT KAI Jakarta telah mengumumkan bahwa terhitung 1 Juni 2013 sistem tiket elektronik akan mulai diterapkan pada pelayanan KRL Commuter Line. Dalam sistem tiket elektronik ini, PT KCJ menggandeng PT Telkom untuk pengoperasian dan pemeliharaan sistem tersebut.
Sementara untuk bus transjakarta, pada akhir Mei 2013 layanan transportasi yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta ini direncanakan akan mulai menerapkan tiket elektronik di semua koridor. Untuk sistem tiket elektronik bus transjakarta, pihak TransJakarta mengadakan kerja sama dengan lima bank, yakni BNI 46, BRI, Bank Mandiri, BCA, dan Bank DKI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar