Pemberlakuan tarif tiket elektronik (e-ticketing), dan tarif progresif secara penuh bagi kereta rel listrik (KRL), yang rencananya dilangsungkan pada 1 Juni 2013 besok ditunda menjadi 1 Juli mendatang. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo di Jakarta.
“Pada 1 Juni bulan depan, kita masih melakukan uji coba tiket elektronik pada jam tertentu,” katanya, Kamis (30/5/13).
Ia menjelaskan, nantinya pelaksanaan program e-ticketing akan diterapkan pada pukul 09:00-16:00 WIB. Di luar jam tersebut, sistem pelayanan masih menggunakan tiket kertas atau manual seperti sebelumnya.
Alasan ditundanya pemberlakukan tarif tiket elektronik (e-ticketing) dan tarif progresif ini, karena pihaknya masih melakukan sosialisai kepada penumpang.
“Pelaksanaanya terpaksa ditunda, karena kami masih mensosialisasikan program ini ke seluruh penumpang,” tegasnya.
Tri mengutarakan, sebelum sistem e-ticketing berjalan, pihaknya tidak bisa menerapkan tarif tiket progresif terhadap penumpang. Mengingat, kedua program ini saling berkesinambungan yang harus dijalankan secara bersamaan.
“Tarif progresif menunggu sistem e-ticketing berjalan. Bila dipaksakan, program ini tidak akan bisa berjalan. Karena itu tarif sebelumnya masih tetap berlaku,” tandasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, PT KCJ yang juga anak perusahaan PT KAI berencana menerapkan sistem tiket elektronik, dan tarif progresif KRL pada 1 Juni mendatang.
Pada sistem tarif progresif tersebut, harga tiket KRL akan lebih murah karena perjalanan keberangkan di lima stasiun pertama hanya dipatok Rp3.000. Di tiga stasiun berikut, tarif perjalanan kereta penumpang ditambah Rp1.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar