"Kita kerjakan proyeknya sesuai dengan tahap-tahap yang ada dan memang tidak semua kerja kita terlihat di lapangan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (9/2/2014) siang.
Bovananto menjelaskan, pada titik pembangunan pertama, yakni Jalan Setiabudi, pit test telah dilakukan. Langkah itu untuk memastikan bahwa di dalam tanah tak ada utilitas.
Setelah dipastikan tak terkendala, tahapan selanjutnya adalah penyelidikan tanah atau soil investigation. Data penyelidikan dikirim ke China untuk diteliti. Hasil penelitian itu menentukan pengerjaan proyek monorel yang selanjutnya.
Soil investigation, lanjutnya, membutuhkan waktu hingga empat bulan lamanya. Tahapan ini dilakukan sejak Desember 2013. Dengan demikian, tahapan selanjutnya setidaknya akan dimulai pada Maret 2014, yaitu pengeboran untuk memasukkan fondasi monorel.
Pekan depan, lanjut Bovananto, pihaknya akan melaksanakan penyelidikan tanah di jalur monorel Kampung Melayu, Jakarta Timur, hingga ke arah Taman Anggrek, Jakarta Barat. Bovananto berharap banjir yang melanda wilayah Kampung Melayu tidak menyebabkan kendala persiapan pembangunan fondasi di sana.
"Makanya kita selidiki dulu tanah di sana per 200 meternya gimana. Banjir kemarin berpengaruh atau tidak. Tapi saya yakin semua pasti ada solusinya kalau memang tanahnya enggak mendukung. Tim kita dari China ini sangat berpengalaman," lanjut Bovananto.
Dengan rencana kerja yang telah disepakati dan sejauh ini tidak ada kendala, Bovananto yakin pengerjaan keseluruhan proyek sesuai dengan target yang diberikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yakni tiga tahun.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin mempertanyakan tahap kelanjutan proyek pembangunan monorel. Menurutnya, tak ada perkembangan berarti dari layanan transportasi massal yang direncanakan akan mulai beroperasi pada 2018 itu.
"Komplain kita, Dewan sudah panggil dua kali tahun lalu manajemennya, tapi mereka enggak pernah hadir. Monorel enggak kayak MRT yang jelas gitu kelihatan progresnya," kata Selamat saat dihubungi, Sabtu (8/2/2014).
[Kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar