Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para menterinya untuk segera memutuskan skema pembiayaan yang bakal digunakan untuk proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta–Bogor–Depok-Bekasi (Jabodebek). Jokowi ingin, proyek tersebut bisa selesai akhir 2018, atau paling lambat pada awal 2019.
Pihak kontraktor yang telah ditunjuk pemerintah, yakni PT Adhi Karya Tbk mengungkapkan, untuk di wilayah Jabodebek, yang dimaksud dari keinginan Jokowi agar bisa rampung akhir 2018 atau awal 2019 adalah untuk di rute tahap pertama, yang meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.
"Rute yang tahap satu, yang Cibubur-Cawang, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Dukuh Atas," ungkap Corporate Secretary Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata, kepada detikFinance, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Syahgolang mengatakan, untuk saat ini pihaknya telah membangun lebih dari 500 tiang penyangga di rute Cibubur – Cawang, dan rute Cawang – Bekasi Timur, dengan dana yang telah digelontorkan Rp 2 triliun. Uang ini merupakan talangan dari Adhi Karya, karena kontrak pekerjaan belum diteken, dan skema pembiayaan belum diputuskan.
"Di sepanjang jalur LRT Cibubur - Cawang dan Cawang - Bekasi Timur telah dibangun lebih dari 500 tiang. Dana sebesar sekitar Rp 2 triliun tersebut berasal dari penggunaan dana PMN (Penyertaan Modal Negara) dan pinjaman perbankan," terang dia.
Ia pun mengatakan, proyek yang bertujuan membantu mengurai kemacetan Ibu kota Jakarta, serta memberikan pilihan moda transportasi massal bagi masyarakat dari luar Jakarta menuju Jakarta dan sebaliknya.
Syahgolang menambahkan, untuk tahap berikutnya yakni, rute LRT Cibubur - Bogor, Dukuh Atas – Palmerah - Senayan, dan Palmerah - Grogol, bakal segera dikerjakan usai tahap pertama selesai dikerjakan.
"(Tahap lainnya dikerjakan) Ya setelah tahap I. Kita berharap dapat kontrak dalam waktu dekat (dari pemerintah)," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar