Kosasih mengatakan kartu harian itu akan berjamin, seperti kartu harian Commuter Line. Calon penumpang akan dikenakan biaya lebih sebagai jaminan saat membeli kartu itu. Nantinya uang jaminan itu akan dikembalikan saat tiket itu dikembalikan. "Besaran biaya jaminannya sedang kami kaji," ujarnya.
Pengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, menyarankan PT Transportasi tak perlu menggunakan kartu saat menerapkan tiket sekali jalan ini. Menurut dia, mereka cukup menggunakan petugas untuk melayani para penumpang. “Para penumpang yang tak punya kartu tinggal membayar untuk sekali jalan, nanti petugaslah yang men-taping-kan kartunya,” ujarnya.
Dengan cara ini, kata dia, PT Transportasi tak perlu menunggu tahun depan untuk melaksanakan tiket single trip. Mereka bisa melakukannya saat ini juga. “Jadi tak perlu ada calo seperti itu,” ujarnya.
Namun, Kosasih menolak saran ini. Menurut dia, cara itu bisa menimbulkan kebocoran. "Kekuasaan ada di petugas, bukan penumpang. Kurang baik itu," ujarnya. Tranjakarta, kata dia, akan mencetak kartu baru untuk tiket sekali jalan tersebut. Menurut dia, mereka tak rugi meski mencetak banyak kartu.
[Tempo.co]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar