Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai target pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) tahun ini dengan menandatangani nota kesepakatan antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Penandatanganan nota kesepakatan tersebut dilakukan untuk memenuhi jumlah SPBG, khususnya untuk bus Transjakarta. Apalagi dalam dua tahun ke depan akan ada 800 unit bus Transjakarta yang dibeli oleh DKI. Dengan kerja sama ini, setidaknya akan ada 20 unit SPBG yang dibangun, dengan rincian 10 SPBG statis dan 10 SPBG mobile.
"Yang kami butuhkan di Transjakarta untuk menunjang pelayanan masyarakat adalah mengurangi kilometer kosong. Sering saat kami bertugas, petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) keluar jalur dan kembali lagi. Dengan adanya kerja sama seperti ini akan berkurang," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) A.N.S. Kosasih di Balai Kota, Kamis (16/10).
Ia mengatakan, penambahan bus sebanyak 800 unit armada dalam dua tahun nanti sesuai arahan gubernur. Karena itu, DKI dipastikan akan membutuhkan banyak BBG sehingga dengan jumlah BBG yang mencukupi, otomatis konsumsi gas di ibu kota juga akan meningkat.
"Kami juga mendorong supaya ada SPBG di depo-depo bus kami sehingga setiap saat bisa masuk isi BBG. Diharapkan juga mencari titik-titik strategis agar bus Transjakarta bisa isi BBG tanpa keluar jalurnya," katanya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budhi Karya Sumadi mengatakan, konversi BBG tersendat karena koordinasi yang berkaitan dengan pembuatan, pengoperasian SPBG tidak berjalan dengan baik. Sesuai dengan arahan gubernur dan wakil gubernur, pihaknya pun diamanatkan untuk melaksanakan pembangunan pengoperasian SPBG.
"Pengoperasian akan lebih efektif kalau kerja sama dengan Transjakarta karena Transjakarta pemakai utama BBG. Ada konsumsi masif dari Transjakarta," kata Budhi.
Ia mengharapkan, dengan adanya jumlah SPBG yang banyak maka akan semakin banyak pula masyarakat yang menggunakan gas. Diharapkan, sebanyak 20 SPBG ini pembangunannya bisa selesai tahun depan. SPBG yang sudah ada dan merupakan milik JakPro di antaranya berlokasi di Mampang Prapatan, Ancol, Pluit, dan Taman Putra-Putri.
Sementara untuk lokasi pembangunan yang baru masih akan dicari. Sebab, pembangunannya baik SPBG statis maupun mobile akan disesuaikan dengan aset milik Transjakarta di mana ada saluran gas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar