Untuk meningkatkan kualitas pelayanan bus Transjakarta sebagai transportasi publik berbasis bus rapid transit (BRT), dengan 12 koridor yang telah beroperasi, idealnya dibutuhkan 1.289 unit bus articulated (gandeng).
Sedangkan saat ini, bus Transjakarta gandeng yang sudah beroperasi melayani 12 koridor mencapai 500 unit. Artinya, masih ada kekurangan armada sebanyak 789 bus Transjakarta untuk memenuhi angka ideal.
“Memang idealnya, kita butuh 1.289 bus gandeng untuk layanan transportasi Transjakarta. Saat ini, baru ada 500 bus Transjakarta gandeng. Makanya kita masih butuh lagi membeli sekitar 789 unit,” kata Akbar, Senin (7/7).
Untuk pengadaan 789 bus Transjakarta gandeng, Akbar menyerahkan tugas tersebut kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Karena, pengadaan bus oleh Pemprov DKI dinilainya lebih beresiko tinggi dibandingkan bila BUMD DKI yang melakukan pembelian bus.
“Jadi penambahan bus gandeng untuk Transjakarta menjadi tugas utara direksi PT Transjakarta. Semua kita serahkan ke PT Transjakarta. Karena kalau dilakukan pengadaan oleh Pemprov DKI sangat beresiko,” ujarnya.
Akbar mengharapkan penambahan armada bus Transjakarta hingga memenuhi angka ideal bisa terealisasi pada tahun 2015. Diharapkan PT Transjakarta dapat mengadakan 789 unit bus gandeng tersebut mulai tahun ini hingga tahun depan.
Karena, kebutuhan transportasi massal BRT ini sangat mendesak dibutuhkan warga Jakarta. Apalagi, sebentar lagi Pemprov DKI akan menerapkan kebijakan jalan elektronik berbayar atau electronic road pricing (ERP) di beberapa ruas jalan protokol.
“PT Transjakarta memang perusahaan baru. Tetapi, dalam bulan-bulan ini, dia (PT Transjakarta, red) sedang menyiapkan aturan semacam tata kelola atau aturan main. Seperti bagaimana sistem kontrak, memilih vendor dan operator. Jika aturan main itu selesai, maka dia akan lakukan seleksi,” jelasnya.
Dari penilaiannya, saat ini baru koridor I (Blok M-Kota) yang armada bus Transjakarta sudah memadai melayani penumpang. Sedangkan 11 koridor lainnya, armada bus Transjakarta masih sangat minim.
Sehingga, mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat ini mengharapkan PT Transportasi Jakarta dapat segera melakukan pengadaan bus gandeng Transjakarta untuk membantu Pemprov DKI mengatasi kemacetan Ibu Kota.
“Yang terpenuhi jumlah armadanya baru Koridor I saja. Sedangkan koridor lainnya masih kurang. Padahal kenaikan jumlah penumpang sudah mencapai 350 ribu orang per hari,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar