Banyaknya kasus kecelakaan yang melibatkan Metromini, membuat Pemprov DKI mengevaluasi keberadaan bus berwarna orange tersebut. Rencananya, Pemprov DKI akan menawarkan peremajaan armada kepada para pengusaha angkutan umum Metromini dan menjadikannya sebagai feeder (penghubung) bus Transjakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengatakan, badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang menaungi Metromoni sudah tidak ada lagi. Sedangkan yang beroperasi selama ini, umumnya dimiliki perorangan.
"Sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan. Hanya saja, kami kasihan kepada pemilik Metromini. Dinas Perhubungan DKI segera mengatasi hal tersebut agar kami bisa masuk untuk membenahi," kata Basuki, Jumat (26/7).
Basuki mengaku dirinya telah bertemu dengan jajaran direksi yang mengklaim memiliki hak atas Metromini. "Kita tawarkan kepada mereka jika bersedia meremajakan armadanya maka kapasitas akan ditingkatkan," ungkapnya.
Bahkan, Basuki berjanji, nantinya Metromini tidak sekadar dijadikan angkutan umum biasa, tapi sebagai feeder bus Transjakarta.
"Metromini bisa masuk jalur busway dan tarif dinaikkan menjadi Rp 5.000. Jadi penumpang Anda bisa bebas naik Transjakarta. Itu inisiatif kami," paparnya.
Ia menambahkan, Pemprov DKI juga akan menyediakan garasi, bengkel, dan sopir cadangan bagi para pengusaha yang memiliki armada satu atau dua.
"Pengusaha cukup membayar bulanan sehingga pemilik Metromini bisa bertahan. Itu yang kita harapkan. Nanti dia bisa beli sendiri Metromini baru. Kopaja milik perorangan juga bisa masuk," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar