Sekitar 142 bus akan menjadi tanggung jawab BLU, sedangkan 60 sisanya dalam pengadaan oleh Dishub. “Yang 142 untuk koridor 1, 2, 3, dan 8. Yang 60 masih tentatif, bisa untuk koridor 11,” kata Akbar.
Akbar mengungkapkan biaya penambahan bus akan dimasukkan dalam rangkaian investasi BLU pada kontrak dengan operator bus. Karena itu, tidak dihitung secara terpisah. “Itu masuk dalam biaya operasional dan biaya investasi,” katanya.
Sementara untuk teknis pengadaan bus akan dilakukan oleh operator yang menang tender. Menurut Akbar, bus Transjakarta tidak dapat dibeli langsung karena membutuhkan spesifikasi khusus seperti tinggi lantai bus yang harus 110 sentimeter dan termasuk kategori bus CNG. “Butuh sasis khusus,” ujar dia.
Penambahan 142 bus dilakukan dalam dua tahap. Pertama, 66 bus yang kini hampir mencapai pengumuman pemenang tender. “Untuk 76 bus lagi tendernya baru akan dimulai,” kata dia lagi.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Riza Hasyim, membenarkan rencana tersebut. Namun dia enggan menyebutkan alokasi dana untuk pengadaan bus baru tersebut. “Tunggu ketok palu rencana anggaran 2012,” ujarnya.
[Tempo.co]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar