Meski di halte Komdak banyak penumpang angkutan umum berseliweran, tak satu pun dari mereka tertarik menaiki bus pengumpan Transjakarta. Dari pantauan Tempo, umumnya penumpang berhenti di halte untuk mencegat metromini, kopaja, atau bus lainnya. Bus pengumpan pun harus bersaing dengan mereka. "Bus feeder-nya ngetem malah diklaksonin sama metromini," kata Ari.
Ari mengatakan, untuk tahap awal disediakan dua bus pengumpan ukuran sedang untuk rute III, yakni Sudirman Central Business District (SCBD)-Senayan. Bus ini, kata dia, akan melalui ruas Jalan Gatot Subroto, kemudian berbelok ke kiri untuk menyusuri Jalan Asia Afrika, lalu menuju Senayan dan Jalan Sudirman. Dari Sudirman bus akan berbelok menuju SCBD sebelum berhenti lagi di halte Komdak.
Menurut dia, bus pengumpan rute III akan berhenti di lima tempat, yakni halte Komdak, halte Transjakarta Semanggi, Gelora Bung Karno, Plaza Senayan, Senayan Trade Center, dan halte busway Bundaran Senayan. "Yang terintegrasi dengan busway hanya di Semanggi dan Bundaran Senayan," kata dia.
Di setiap lokasi pemberhentian bus pengumpan terdapat undakan setinggi tujuh anak tangga. Fungsinya untuk membantu penumpang naik ke dalam bus pengumpan. Jika hendak membeli tiket, cari saja petugas yang mengenakan seragam Transjakarta dengan rompi oranye. "Di setiap pemberhentian ada petugas seperti saya," ujar Ari.
Bus pengumpan ini, kata Ari, akan berjalan hingga pukul 22.00 WIB. Ongkosnya Rp 6.500, sudah termasuk ongkos naik bus Transjakarta. "Kalau mau naik bus pengumpan saja juga bisa, tapi bayarnya tetap Rp 6.500," katanya.
[Tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar