Kepala BLU Tranjakarta, Drajat Adhiyaksa mengusulkan pengoperasian busway khusus wanita dalam menanggapi usulan kelompok perumpuan akibat ketidaknyamanan menaiki busway yang terlalu padat. BLU Transjakarta berencana mengoperasikan busway khusus perempuan pada April mendatang di seluruh koridor yang ada.
Pelaksanaan operasionalnya akan diatur dari jumlah kendaraan maupun antrian penumpangnya pada halte-halte busway yang ada. Dicontohkan dari tiga armada busway yang melayani penumpang, satu armada disiapkan khusus wanita.
Mengenai itu, Gubernur Fauzi Bowo menyatakan "pada prinsipnya saya setuju adanya jaminan keamanan bagi perempuan. Namun yang perlu terlebih dahulu dilakukan adalah penambahan armada sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang secara keseluruhan dapat dijamin." Jumlah armada yang sesuai diperlukan untuk mengurangi kepadatan penumpang dan mempersingkat jarak headway antar bus.
Fauzi menegaskan BLU Transjakarta boleh saja memiliki rencana mengenai busway, "BLU itu kan di bawah gubernur, jadi saya yang menentukan keputusannya," pungkasnya.
Di tempat lain, Manajer Pengendalian BLU Transjakarta Rene Nunumete menjelaskan, "Uji coba kami lakukan setelah ada keputusan resmi dari Gubernur." Selain alasan kenyamanan, pengadaan armada khusus itu dilakukan guna menarik peminat dari kalangan perempuan. Diharapkan jumlah pengguna semakin meningkat, pengguna kendaraan pribadi dari kalangan wanita dapat beralih menggunakan Transjakarta.
Rene menambahkan, bila disetujui bus khusus itu akan beroperasi di Koridor I (Blok M–Kota). Rencana uji coba dapat dilakukan mulai awal April mendatang, jumlah bus akan disesuaikan permintaan penumpang. "Busnya sih sama, tetapi nanti kami kasih tanda khusus untuk bus wanita," ujarnya.
Dia menambahkan, perbaikan pelayanan akan terus dilakukan, tidak hanya bagi wanita, seluruh penumpang diharapkan akan memperoleh pelayanan yang sama. BLU mencatat jumlah bus yang beroperasi di koridor I-VII saat ini ada 349 unit. Rencananya, tahun ini ditambah sebanyak 87 unit bus.
Kepala Dinas Perhubungan DKIJakarta Nurrachman mengatakan, Dishub belum memberikan keputusan mengenai usulan busway khusus wanita. Dia menyambut baik rencana itu, namun meminta agar BLU meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya terhadap penumpang wanita. Wacana bus khusus wanita dinilai masih belum dapat diterapkan, Dishub akan mempelajari usulan tersebut.
"Sistemnya saja sih yang harusnya diperketat. Penumpang bus Transjakarta itu kan tidak sama dengan penumpang bus umum lainnya."
Sementara Wakil Kepala Dishub Udar Pristono berpendapat pengadaan bus khusus itu sulit dilakukan karena akan mengurangi kapasitas angkutan penumpang. "Usul boleh saja. Nanti kami tampung dan kami kaji," ujarnya.
Menurut Udar, khusus perempuan hamil dana orang lanjut usia telah diprioritaskan untuk mendapat tempat duduk di Transjakarta. Bahkan tempat khusus penyandang cacat yang menggunakan kursi roda juga telah disediakan.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mendukung pengadaan bus tersebut. "Untuk perlindungan hak-hak kaum hawa sangat bagus," kata Tulus Abadi, pengurus YLKI. "Kondisi bus Transjakarta saat ini sangat tidak nyaman untuk perempuan. Terjadi peluang adanya pelecehan terhadap perempuan," ujarnya. Apalagi pada jam-jam sibuk, penumpang berhimpitan di dalam bus. Bus yang berkapasitas maksimal 85 orang sering kali dipadati lebih dari 100 penumpang.
Namun Tulus pesimistis bakal terwujud sebab jumlah armada bus hingga kini belum memadai. Selain itu, rencana serupa pernah gagal, pada April 2003 PT KAI menyediakan dua gerbong kereta rel listrik rute Bogor-Jakarta khusus untuk perempuan. Namun, pada pelaksanaannya masih saja dijejali banyak penumpang pria. [dari beritajakarta, koran sindo, koran tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar