Pemandangan seperti ini kerap terjadi di jalur Busway koridor II Kalideres menuju Harmoni. Terutama ketika pagi dan sore hari, ketika penumpang tengah padat-padatnya. Mahfum, warga Barat Jakarta lebih menyukai moda angkutan massal ini karena jalan Daan Mogot yang menjadi akses jalan ke tengah kota pada pagi dan sore selalu macet.
Namun keinginan untuk cepat sampai ke kantor kerap harus dibayar mahal dengan ulah laki-laki bejat yang memanfaatkan situasi. Para penumpang perempuan kerap menjadi obyek pelecehan seksual.
Model pelecehan seksual terhadap perempuan bermacam-macam. Mulai dari menggesek-gesekkan kemaluan penumpang laki-laki kebagian bokong perempuan atau menyentuhkan bagian tubuh laki-laki ke payudara penumpang perempuan.
Malah pernah ada yang kurang ajar hingga meremas pantat penumpang perempuan. "Saya pernah mengalami ini. Makanya saya selalu naik dari terminal Kalideres biar dapat tempat duduk," kata Sandra (nama disamarkan), warga Taman Kota, Jakarta Barat kepada detikcom, Minggu (28/1/2007).
Sandra sengaja naik busway ke arah Kalideres terlebih dulu dari arah Taman Kota yang penumpangnya sepi agar bisa mendapatkan tempat duduk. Karena kalau dari halte busway Taman Kota dipastikan dia tidak akan mendapatkan tempat duduk karena terlanjur penuh. "Peristiwa ini saya alami sekali sih," ujar pegawai bank yang berkantor di Jalan Sudirman ini.
Hal yang sama juga dialami Indira, sebut saja namanya demikian. Namun Indira tak kuasa untuk melawannya walaupun di dalam busway ada petugas keamanan. "Gimana gue mau protes, cowok kurang ajar itu ambil kesempatan saat sopir busway mengerem mendadak," ujarnya. Sopir busway di jalur ini memang kadang harus mengerem mendadak karena menghindari motor yang sering nyelonong masuk jalur busway.
"Mestinya petugas busway tidak usah menerima penumpang lagi kalau busnya sudah penuh. Ini untuk menghindari pelecehan seksual kepada kami," pintanya.
[detikcom]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar