Institute Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia telah memiliki rancangan untuk halte transjakarta di depan Stasiun Sudirman. Dari rancangan yang diterima Kompas.com, Kamis (6/2/2014), halte baru akan berada tepat di seberang stasiun tersebut. Stasiun dan halte akan dihubungkan dengan sebuah terowongan.
Selain itu, halte Stasiun Sudirman juga memiliki jalur pedestrian yang akan menghubungkannya dengan Halte Tosari. Jalur busway juga akan dibuat dalam dua lajur, persis seperti yang ada di Halte Harmoni.
"Halte dibikin panjang dan jalur dibikin dua untuk mempermudah bus melakukan overtaking. Jadi, tidak akan ada bus berhenti hanya karena harus menunggu bus lain di depannya yang sedang menaikturunkan penumpang," kata Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto kepada Kompas.com, Kamis sore.
Yoga menolak jika dikatakan jalur transjakarta yang dibuat dalam dua lajur akan mempersempit jalur reguler dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pengguna jalan yang lain. Menurutnya, dua lajur yang dibuat tidak hanya diperuntukkan bagi bus transjakarta, tetapi juga angkutan umum lain. Tentu saja, bus itu harus memenuhi standar sesuai spesifikasi bus transjakarta.
"Selama ini orang kena macet kan karena busnya berhenti sembarangan. Nah, kalau kita bisa mengatur semua bus yang lewat situ ke dalam satu lajur, maka akan lebih tertib. Pengguna kendaraan lain justru diuntungkan karena enggak ada lagi bus yang melipir kanan melipir kiri," ujar Yoga.
Namun, rancangan tersebut tampaknya tidak akan terealisasi dalam tahun ini. Menurut Yoga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan tidak akan ada alokasi anggaran untuk pengembangan halte transjakarta tahun ini.
"Jadi, dulu yang kita ajukan untuk dilakukan perbaikan itu di Koridor I dan VI. Alasannya, di Koridor I mau dihancurkan selama pembangunan MRT," kata dia.
ITDP Indonesia merupakan konsultan transjakarta. Tahap I pembangunan mass rapid transit (MRT) akan dilaksanakan dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia dan melintasi transjakarta Koridor I (Blok M-Kota). Selama proses pembangunan yang akan berlangsung hingga 2017, akan ada sekitar tujuh selter transjakarta yang akan dibongkar.
ITDP sempat mengusulkan pengembangan untuk halte-halte yang berada di Koridor I dan Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas). "Sebenarnya, pembangunan MRT enggak masalah terhadap perbaikan halte, kan hanya ada beberapa halte yang ditutup. Jadi, bukan berarti selama pembangunan MRT, enggak ada sama sekali pembenahan untuk halte," kata Yoga.
[Kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar