Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyempatkan diri berdialog dengan warga yang tergabung dalam komunitas pesepeda di Pendopo Balai Kota, usai bersepeda sejauh 16 kilometer dari Veledrome, Rawamangun, Jumat (20/9).
Dalam dialog itu, berbagai aspirasi disuarakan pecinta sepeda seputar penyediaan prasarana dan sarana pendukung dalam upaya penyediaan jalur sepeda di ruas jalan Ibukota.
Menanggapi aspirasi itu, Anies mengatakan, pihaknya memulai penyediaan jalur sepeda yang terbagi menjadi tiga fase dengan total sepanjang 65 kilometer. Fase pertama sepanjang 25 kilometer yang diutamakan di sepanjang jalan yang terkena kebijakan ganjil genap (gage).
"Tadi pagi, dari Velodrome Rawamangun hingga ke Balai Kota, kami menyediakan infrastruktur berupa jalur sepeda dan pembatas sehingga pesepeda terlindungi. Namun, sejumlah ruas sepanjang fase pertama belum terpasang marka karena perbaikan aspal. Setelah rampung akan dipasang marka jalan," ujar Anies.
Ia berharap mayoritas jalan di Ibukota nantinya tersedia jalur sepeda. Namun, sebagian ruas jalan lebar akan diberikan pembatas, tapi jalan yang tidak lebar akan dipasang marka saja.
"Jadi, akan ada variasi dalam format jalan bagi jalur sepeda," paparnya.
Anies juga menceritakan pengalaman menyenangkan saat bersepeda dari Velodrome Rawamangun menuju Balaikota DKI dengan sepeda yang dipakai saat berkuliah. Menurutnya, naik sepeda dari Velodrome menuju Balaikota sepanjang 16 kilometer ternyata lebih cepat dibandingkan naik mobil.
"Menyenangkan karena sudah lama tidak bersepeda. Kita nanti menggunakan sepeda lebih banyak untuk kegiatan lingkungan," paparnya.
Gubernur juga mengajak warga Ibukota menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, bukan olahraga semata yang membutuhkan sepatu, pakaian dan kacamata khusus.
"Yang terpenting tersedia sepeda dan pelindung kepala, lalu jalan. Jadi kalau mau ke tempat yang dekat rumah dan mudah dijangkau cukup naik sepeda," tuturnya.
Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta saat ini gencar mensosialisasikan naik sepeda dan menyediakan prasarana dan sarana pendukung.
"Jangka panjang, akan diberlakukan sanksi bagi kendaraan bermotor yang menggunakan jalur sepeda di jalan Ibukota," tegasnya.
Sementara Tedy, salah seorang anggota komunitas Gowes Sepeda ke Kantor (Gontor), berharap jalur sepeda di ruas jalan Ibukota diperbanyak di masa mendatang. Dia mengaku, setiap hari bersepeda dari kediamannya di Kelapa Dua, Depok menuju kantor di bilangan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
"Sekarang ini sepanjang jalur yang dilalui belum tersedia jalur sepeda jadi masih sama dengan kendaraan bermotor. Ya mudah mudahan jalur sepeda tersedia sehingga pesepeda aman di jalan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar