Senin, 03 November 2014

Modus pelecehan di KRL, pura-pura tidur nempel di dada wanita

Kasus dugaan pelecehan seksual di gerbong KRL Commuterline kembali terjadi. Modus yang digunakan pelaku kali ini berbeda dari kasus-kasus sebelumnya. Pelaku nyempil di antara penumpang wanita yang duduk di kursi KRL.

Seperti yang dituturkan akun Putra Pakuan, pria yang setiap hari memakai jasa KRL dengan tujuan Bogor-Jatinegara pukul 7.05 WIB ini, sudah tiga kali melihat pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus baru.

"Dia (pelaku) naik di Stasiun Bogor, yang jadi incaran dia terutama cewek muda," tulis Putra di grup Facebook KRL-Mania, Senin (3/11).

Putra mengaku sudah tiga kali bertemu dengan pelaku. Modus pelecehan seksual, pelaku selalu ikut nyempil di antara penumpang wanita muda, padahal kursi sudah tidak ada tempat kosong bahkan tidak muat meski ditambah satu penumpang lagi.

"Dengan mulut ditutup masker, dia pura-pura baca koran, kemudian pura-pura tidur dan akhirnya dia tidur di dadanya cewek sebelahnya," kata Putra.

Si penumpang wanita yang merasa tidak nyaman, hanya mendorong atau menghalangi kepala pelaku dengan tangan. Pelaku sepertinya melawan, dengan terus melakukan hal demikian hingga dia turun di Stasiun Karet.

Berdasarkan foto yang diambil, pelaku menggunakan jaket berwarna biru dongker, memakai tas slempang, maker wajah berwarna hijau, berkacamata.

Terlihat pelaku sengaja menempelkan punggungnya ke dada korban. Si pelaku terus menjalankan aksinya, padahal seorang ibu yang duduk di samping korban turun terlebih dahulu si Stasiun Sudirman, dan korban sudah bergeser tempat duduknya.

"Ini udah saya pantau bersama teman-teman. Untuk itu siapa pun jika terjadi kepada anda khususnya cewek, maka jangan sungkan-sungkan untuk memarahinya agar yang lain ikut membantu anda, kami hanya terdiam karena si korban sama sekali enggak keluar kata-kata cuma mendorongnya saja," saran Putra.

Pelaku pelecehan seksual mendapatkan kecaman dari netizen. Bahkan salah satu pengguna netizen menceritakan pengalaman yang juga dialami sang istri.

"Ternyata gak cuma gw doang yang perhatiin ini aki-aki. Ini aki-aki, juga pernah hal yang sama. istri gw dimodusin kayak gini. Untungnya bisa ngelawan. Yang akhirnya pindah sasaran di cewek yang sebelahnya. Ini aki-aki sengaja maksa nyempil di antara istri gw dan cewek lainnya," komen salah satu netizen.

Penumpang KRL lainnya, Desi lebih memilih naik di gerbong wanita untuk menghindari aksi pelecehan seksual meski diakuinya banyak yang indivualis di gerbong tersebut. "Takut kalau di gerbong biasa," kata Desi kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (3/11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar