Jumat, 28 Maret 2014

Basuki Ingin Angkot Hilang dari Jalanan Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap pada masa mendatang tak akan ada lagi angkutan kota alias angkot di jalanan Jakarta. Menurut dia, keberadaan angkot tak efektif memindahkan orang dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Menurut Basuki, angkutan umum yang baik dapat mengangkut antara 20 hingga 30 orang. Dengan daya angkut tersebut, ujar dia, jumlah kendaraan yang ada di jalan raya bisa jauh berkurang.

"Angkutan umum itu kan fungsinya harus bisa memindahkan banyak orang ke dalam satu kendaraan, bukan memindahkan mereka ke angkutan kecil-kecil. Daya angkut angkot berapa sih? Paling banyak delapan orang," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Basuki mengaku heran dengan pemangku kebijakan pada masa lampau yang mengizinkan keberadaan angkot. Menurut dia, tak seharusnya kota sebesar Jakarta dilayani angkot sebagai angkutan umum.

"Ada kesalahan pada 30-40 tahun lalu. Jadi ada oknum-oknum yang ingin punya angkutan sejenis itu, lalu dia kasih izin. Di kota besar mestinya tidak boleh ada angkutan-angkutan kecil kayak gitu," ujar Basuki.

Karena itu, Basuki menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berusaha menghilangkan keberadaan angkot secara perlahan. Namun, ujar dia, rencana itu baru bisa dilakukan bila jumlah bus sudah mencukupi untuk melayani warga Jakarta.

Saat ini, Pemprov DKI tengah berupaya mendatangkan banyak bus untuk angkutan umum. Pada tahun ini, 4.000 bus ditargetkan tiba, baik bus transjakarta maupun bus berukuran sedang.

1 komentar:

  1. Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan kendala yang saat ini menunda penerapan ERP adalah terkait tarif. Yang diinginkan Pemprov, sambung Ahok, tarif ERP dapat disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang melewati area ERP.

    “Kita menginginkan ERP adalah untuk mengontrol jumlah kendaraan di sebuah jalan bukan pajak. Bukan seperti tol. Jadi kalau retribusi, enggak bisa naik turun (tarif). Saya kan maunya begini, mobil yang lewatnya sedikit turunin harganya. Kalau banyak yang lewat naikin harganya,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/8).
    Ahok: Penerapan ERP Terkendala Tarif

    BalasHapus