Pemprov DKI Jakarta berwacana akan menggratiskan Transjakarta bagi warga Jakarta. Namun kebijakan tersebut baru dapat dilakukan pada 2016 saat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI telah mencapai Rp 100 triliun.
“Kalau APBD kita bisa mencapai Rp100 triliun, maka bisa gratis semua. Mudah-mudahaan 2016-1017, kita bisa mencapai APBD Rp100 triliun. Saat ini kita lagi hitung,” kata Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Kamis (19/12).
Prediksi ini didasari dari kemampuan APBD DKI yang setiap tahunnya bertambah besar, seharusnya Pemprov DKI sudah bisa menggratiskan tiket bus Transjakarta bagi warga Jakarta. Ditambah lagi dengan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD DKI yang setiap tahunnya mencapai Rp7 triliun - Rp9 triliun.
Sebab, Silpa tersebut bisa dialihkan untuk memberikan subsidi penuh kepada operasionalisasi bus Transjakarta. Pasalnya, untuk memberikan subsidi penuh bagi operasionalisasi bus Transjakarta hanya membutuhkan Rp1,3 triliun per tahun.
Jumlah ini didapatkan dari subsidi bus Transjakarta yang dianggarkan dalam APBD 2013 sebesar Rp 886 miliar. Selanjutnya pendapatan tiket dari 350 ribu penumpang dikalikan Rp 3.500 per penumpang menjadi Rp1,2 miliar per hari. Bila dikalikan 365 hari, maka pendapatan dari penjualan tiket bus Transjakarta dalam setahun mencapai Rp 438 miliar.
Saat ini, lanjutnya, Pemprov DKI baru merencanakan pengadaan lima bus tingkat gratis dan segera direalisasikan pada Januari 2014 dan akan diujicobakan di rute Tanah Abang hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Bus tingkat gratis yang disiapkan akan memiliki lantai (floor) dan pijakan pintu masuknya (deck) pendek. Bus itu akan masuk ke Blok G Tanah Abang, sehingga turis bisa langsung turun ke lokasi tersebut untuk wisata belanja.
Setelah bus tingkat gratis itu cukup, baru rute selanjutnya yang akan dilewati oleh moda transportasi itu antara lain dari Monas ke Blok M maupun Kota Tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar