Pengamat transportasi dari Universitas Gadjah Mada Djoko Setijowarno mengatakan, dana subsidi BBM tahun 2013 mencapai Rp 175 triliun. Jika dihilangkan dana tersebut bisa dialihak untuk kegiatan lain.
"Kalau dihilangkan itu uangnya bisa dilaihkan untuk pengembangan public transport tiap kota," kata Djoko kepada detikFinance, Minggu (22/12/2013).
Dia mengatakan, Indonesia membutuhkan sarana transportasi umum yang cepat, karena kondisi jalan sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dalam jangka pendek, transportasi publik seperti bus rapid transit (BRT) seperti TransJakarta diperlukan di semua kota di Indonesia, khususnya di kota besar.
"Kalau pemerintah mau serius, sediakan dan bangun public transport bus di semua kota. 5 tahun sudah beres semua," katanya.
Djoko menambahkan, setidaknya terdapat 520 kota di Indonesia yang membutuhkan sarana transportasi publik seperti bus. Anggaran yang disediakan bervariasi, setiap kota bisa mendapatkan US$ 500-1,5 triliun untuk mengembangkan sarana transportasi publik tersebut.
"Anggarannya variasi. Antara Rp 500 miliar sampai Rp 1,5 triliun tergantung kotanya. Bis, itu cepat, dan mudah dioperasikan kalau kereta kan butuh waktu. Kita harapkan di pemerintahan yang baru nanti ini bisa terealisasi," tutup Djoko.
[detikcom]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar