"Pembangunan rel layang lintas timur dimulai tahun depan. Targetnya bisa selesai dalam satu tahun," kata Direktur Transportasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prihartono, Kamis (28/11/2013), di sela seminar "Kereta Api Jalur Lingkar Layang", di Jakarta.
Seperti diberitakan, pemerintah berencana membangun rel layang di jalur lingkar Jakarta pada 2014-2018 dengan anggaran sekitar Rp 9 triliun. Pembangunan itu mencakup dua jalur, yakni jalur lintas timur sepanjang 11,2 km dari Stasiun Pondok Jati sampai Kampung Bandan dan jalur lintas barat 14,3 km yang menghubungkan Stasiun Manggarai dengan Kampung Bandan.
Bambang menjelaskan, pembangunan rel layang bertujuan mengatasi masalah banyaknya persilangan sebidang antara rel dan jalan raya. Saat ini, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, ada 481 pelintasan sebidang di wilayah Jabodetabek. Akibat persilangan sebidang, jarak kedatangan kereta yang seharusnya 3-5 menit menjadi di atas 10 menit sekali.
Proyek Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) dipastikan bisa dilanjutkan dan ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan ke depan. Kepastian ini didapat setelah sengketa lahan yang awalnya mengganjal bisa terselesaikan pekan ini. Warga dan pemerintah sepakat tentang uang ganti rugi tanah untuk keperluan proyek sebesar Rp 3,5 juta-Rp 8 juta per meter persegi.
”Warga setuju secara bulat. Ini demi kepentingan pembangunan dan masa depan kota,” kata salah satu dari 99 pemilik lahan di Kelurahan Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang sebelumnya bersengketa, Tatang Sukirno, Kamis.
Ketua Tim Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum Ambardy Effendy menambahkan, dalam beberapa hari terakhir, proses pemberkasan semua dokumen untuk pembelian dan pengambilalihan lahan warga disiapkan. Pekan depan, pembayaran dilakukan.
Proyek JORR W2 akan menghubungkan ruas tol di TB Simatupang dan Tol Jakarta-Merak. Tol baru ini direncanakan membentang sepanjang 7,6 km, melewati kawasan Jakarta Selatan, yaitu Ulujami, Petukangan Selatan, dan Petukangan Utara, serta sebagian Jakarta Barat, yaitu Joglo, Meruya Selatan, dan Meruya Utara.
JORR W2 ini ditargetkan akan mengurangi beban kendaraan yang melintasi tol dalam kota Jakarta. Jalan ini akan menjadi jalur utama arus mobilitas angkutan barang langsung ke Merak, Banten, tanpa harus melewati bagian tengah kota Jakarta. Kemacetan di Jakarta diharapkan bisa sedikit berkurang.
[Kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar