Minggu, 20 Oktober 2013

Manajemen Busway Razia Bus TransJ Butut yang Masih Beroperasi

Berbagai keluhan penumpang dilontarkan terhadap pelayanan bus TransJ yang saat ini beroperasi. Mulai dari pintu yang tidak bisa menutup hingga kondisi bus yang mulai tak terawat. Manajemen bus TransJ berjanji akan memeriksa kondisi kelayakan bus berlajur khusus itu.

Salah satu keluhan diutarakan Nur Hizbullah, salah seorang penumpang bus TransJ no TB-073 jurusan Kalideres Pulogadung. Nur mengatakan saat itu penumpang bus itu mengajukan komplain pada petugas dalam bus karena harus diturunkan di halte Kwitang karena tidak ada pintu yang bisa dibuka.

"Petugasnya malah marah-marah dan mengatakan 'jangan komplen, sudah syukur diturunkan di sini," katanya melalui Info Anda detikcom, Minggu (20/10/2013).

Nur merasa sangat kecewa dengan perlakukan petugas tersebut. "Kalau seperti ini pelayanannya jangan harap warga Jakarta naik angkutan umum," katanya.

Kepala Unit Pelayanan Bus Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan, dirinya telah melakukan razia untuk menindak bus-bus yang tidak layak jalan namun tetap beroperasi. Menurutnya pada Kamis (17/10) lalu ada 23 bus dari berbagai koridor yang disuruh kembali ke poolnya karena tidak layak jalan.

"Saya sudah minta sebelum beroperasi untuk mengecek kondisi bus yang digunakan," katanya.

Pargaulan mengatakan, pihaknya akan memberikan saksi berupa denda dan juga tidak membayar biaya kilometer kalau bus-bus yang tidak layak itu tetap dipakai. "Kita akan denda kalau masih pada jalan," katanya.

UP TransJ yang berada di bawah Dishub DKI Jakarta bertugas memanajemen transportasi umum bertarif Rp 3.500 ini. Sedangkan operasi bus dilakukan oleh operator konsomsium seperti PT Jakarta Express Trans (JET) melayani koridor 1 dan koridor 10; PT Trans Batavia (TB), melayani rute koridor 2 dan koridor; PT. Jakarta Trans Metropolitan (JTM), melayani koridor 4 dan koridor 6.

PT Jakarta Mega Trans (JMT), pengelola melayani koridor 5 dan koridor 7. PT. Eka Sari Lorena Transport (LRN), melayani koridor 5, koridor 7, koridor 8; PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP), melayani koridor 4 dan koridor 8; PT Bianglala Metropolitan (BMP), melayani koridor 9 dan koridor 10; PT Trans Mayapada Busway (TMB), melayani koridor 9.

1 komentar:

  1. setuju banget tuh, apalagi bus2 yg kalideres udh ga layak banget. kaliders - pulogadung apalagi kalideres - harmoni. banyak badan bus yg kropos dan pintu darurat yg diikat dan tidak tertutup rapat.

    BalasHapus