Tidak ada petugas TransJakarta untuk mendampingi maupun membantu
Para penyandang difabel mengeluhkan buruknya fasilitas TransJakarta bagi mereka. Meski dirancang untuk memudahkan mereka yang berkebutuhan khusus, namun pada kenyataanya pelayanannya masih sangat terbatas.
"Betul, ada beberapa jalur yang tidak bagus dalam melayani penyandang difabel. Sekarang lagi saya tugaskan manajemen untuk membereskan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Senin 21 Oktober 2013.
Ahok, sapaan Basuki, mengungkapkan salah satu lemahnya pelayanan bagi penyandang difabel adalah kurangnya petugas. "Tidak ada petugas TransJakarta untuk mendampingi maupun membantu penumpang difabel saat naik turun TransJakarta," ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini minta Kepala Unit Pelayanan (UP) TransJakarta untuk segera membenahi pelayanan satu itu. "Kalau tidak bisa mungkin mau kami ganti lagi Kepala UP-nya, atau bagaimana?," ucap dia.
Pelayanan TransJakarta juga dikeluhkan masyarakat pengguna. Banyaknya jalan yang rusak membuat waktu tempuh transportasi umum andalan Jakarta ini menjadi semakin lambat.
"Kami sekarang tidak bisa mengandalkan Transjakarta. Waktu tempuh jadi lama, jalan banyak yang rusak, busnya jadi lambat," kata Iqbal seorang karyawan swasta di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Kondisi ini diperparah banyaknya pembangunan yang mengganggu jalan. "Banyak halte yang dilewati karena jalannya diperbaiki, kami jadi mesti turun sebelum atu sesudah halte yang mestinya kami turun," ucap Iqbal. Tidak hanya itu, armadanya pun banyak yang sudah tidak layak.
Iqbal pun mengaku berpikir untuk menggunakan motor kembali. "Asalnya saya pakai motor buat kerja, lalu tidak saya pakai lagi karena niatnya dukung pemerintah ngurangi macet. Tapi kalau seperti ini saya pengen pakai motor lagi soalnya perjalanan jadi lambat dan tak nyaman," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar