Sarana transportasi massal diyakini bakal menjadi sarana transportasi modern yang efektif. Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan model transportasi massal.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas berencana mengembangkan sarana transportasi masal serupa TransJakarta, di berbagai kota metropolitan di Indonesia. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, proyek tersebut dinamai Bus Rapid Transit (BRT).
"BRT, Bus Rapid Transit System. Kalau di Jakarta itu yang namanya busway. Sekarang ini juga ingin dikembangkan di beberapa kota lain, tidak hanya Jakarta. Misalkan ada di Bandung, ada di beberapa kota lain yang belum terlalu berkembang," ujar Armida di kantornya, Kamis (15/8).
Dengan adanya ruang fiskal dalam APBN, pemerintah pusat akan menjalin kerja sama dengan Pemda. "Jadi daerah-daerah mana yang sudah bersedia dan siap, kita akan oke," katanya.
Proyek tersebut, lanjut Armida, akan dikembangkan bersama pemerintah daerah melalui penandatanganan nota kesepahaman. Armida menyebut, setidaknya ada 6 kota yang sudah bersedia mengembangkan proyek tersebut.
"Tidak terlalu banyak kok. Ini tidak hanya satu Pemda, tapi yang sudah metropolitan. Daerahnya itu harus yang sudah besar karena public transportation yang besar-besar yang akan kita dukung," papar Armida.
Untuk kota metropolitan semisal Bandung, lanjut Armida, BRT akan berada di jalur-jalur strategis pinggir jalan mengingat lebar jalan di Bandung yang tidak sebesar di Jakarta. Sedangkan untuk melanjutkan ke daerah pelosok Bandung, Pemda tetap mengandalkan peran sarana angkutan kota (angkot).
"Bandung metropolitan itu ada BRT, itu ada dipinggir di highway-nya. Di Bandung BRT-nya itu di bypassnya, tapi yang ke dalam itu ya angkot, kecil-kecil. Pemerintah provinsi dan kota bandung merencanakan membangun MRT, ya silakan rancang blue print yang terintegrasinya," tutup Armida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar