Warga Jakarta Selatan yang menolak pembangunan jalur layang mass rapid transit atau MRT dijadwalkan akan menemui Panitia Khusus MRT (Pansus MRT) DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/6/3013), sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka akan mengadukan sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tentang proyek transportasi massal itu.
"Siang ini kami diundang rapat di ruang rapat Komisi B dengan Pansus MRT. Agendanya mendengar apa keluhan warga," kata salah satu anggota Masyarakat Peduli MRT, Alex Taroreh, melalui pesan singkat, Selasa pagi.
Alex mengatakan, ada delapan warga yang akan mewakili Masyarakat Peduli MRT pada pertemuan di Gedung DPRD DKI tersebut. Menurut Alex, dalam rapat nanti, warga akan mengungkapkan segala keluhan tentang MRT layang, termasuk mengenai klaim jajaran Pemprov DKI yang mengatakan bahwa penolak MRT layang di Jakarta Selatan hanya segelintir orang.
"Jadi nanti bisa pada tahu, warga enggak ada persetujuan dengan Jokowi dan Jokowi hanya berbohong," kata Alex.
Masyarakat Peduli MRT adalah sebagian warga Jakarta Selatan yang sebagian besar tinggal di Jalan Fatmawati, Panglima Polim, dan Cipete. Mereka telah berulang kali menyampaikan keberatan akan rencana dibangunnya jalur layang MRT melewati permukiman mereka, yakni dari Jalan Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus.
Warga menganggap analisis mengenai dampak lingkungan proyek MRT telah kedaluwarsa. Selain itu, warga khawatir jalur layang MRT akan menyebabkan kemacetan, kebisingan, mematikan bisnis warga, dan menciptakan kekumuhan di bawah jalur layang tersebut. Warga menilai kekumuhan akibat jalur layang MRT tidak akan jauh berbeda dari jalur layang kereta api yang ada saat ini, tepatnya di beberapa lokasi di sepanjang Stasiun Manggarai hingga Jakarta Kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar