Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menegaskan, empat perusahaan operator bus TransJakarta yang menggugat agar lelang bus dibatalkan, merasa takut kehabisan jatah.
"Mereka mau nuntut jangan ada tender, takut jatahnya habis. Mereka minta perpanjang, kalau ada masaalah di RKPP (Rencana Kegiatan Program Pembelajaran) enggak boleh, kita enggak berani. Tapi RKPP bilang Pergub ganti boleh, ya kita ganti saja, kan kita butuh bus," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/5/2013).
Dengan penambahan armada bus dari konsorsium lama, mantan Bupati Belitung Timur itu tetap menginginkan harga termurah dengan mekanisme pembayaran per kilometer.
"Kan enak, tender 100 bus dapat harga termurah, konsorsium mau ikut tambah 100 boleh-boleh saja kan kita bayar per-kilometer, lebih enak," terangnya.
Dengan penambahan armada ini, Ahok menyatakan dapat mengurangi headway bus TransJakarta. Dan setelah mendapati hal itu, Ahok menginginkan kota penyangga seperti Depok, Tangerang dan Bekasi, dapat mengurangi tarif parkir.
"Makanya kita desak kantor dan mal parkir murah. Bekasi sudah rapat tadi siang. Mal Bekasi hanya bayar parkir Rp5ribu seharian. Jadi, parkir di Mega Mal naik feeder, sampai ke jalur busway free," tuturnya.
Sebelumnya, empat operator bus Transjakarta yakni PT Trans Batavia, PT Jakarta Trans Metropolitan, PT Jakarta Mega Trans dan PT Mayapada Busway terancam gulung tikar, lantaran Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 173 tahun 2010 tentang prosedur penetapan operator bus dengan sistem tender.
Dengan adanya lelang, Pemprov DKI dinilai tak menghiraukan hak proporsional milik keempat perusahaan tesebut yang sudah merelakan armada dan juga trayeknya untuk dijadikan TransJakarta.
[Okezone]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar