Mei 2013, semua koridor transjakarta akan menggunakan tiket elektronik (e-ticketing). Sistem tiket manual akan dihilangkan bila semua koridor sudah dapat melayani tiket elektronik.
"Agar penumpang lebih cepat transaksinya. Bisa mengefisienkan waktu," kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Muhammad Akbar saat dihubungi pada Jumat (29/3/2013). Antrean panjang akibat menunggu uang kembalian yang sedang dihitung juga akan hilang dengan penggunaan tiket elektronik ini.
Manajemen transjakarta pun dapat mengurangi pengelolaan uang tunai, dengan penggunaan tiket elektronik. "Dengan demikian, risiko keamanan cukup terjamin," ujar Akbar.
Saat ini, tiket elektronik sudah berlaku di koridor I, yang melayani rute Blok M-Kota. Akan tetapi, penerapannya masih memberikan pilihan antara tiket elektronik atau tiket manual.
Rencananya, koridor III rute Kalideres-Harmoni segera menyusul menggunakan tiket elektronik. "Peralatan sudah terpasang, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa jalan," kata Akbar. Bertahap sampai Mei 2013, semua koridor akan menggunakannya.
Gandeng lima bank
Tiket elektronik transjakarta mengadopsi sistem uang elektronik E-money yang dikembangkan perbankan. Lima bank telah digandeng sebagai penyedia layanan tiket elektronik transjakarta.
Selain menggunakan tiket elektronik yang dapat dibeli di loket-loket koridor transjakarta, penumpang juga dapat menggunakan uang elektronik, berupa kartu juga, terbitan lima bank tersebut. "Misal BCA punya Flazz, tak perlu beli di loket lagi," sebut Akbar.
Selain BCA, bank yang digandeng untuk tiket elektronik transjakarta adalah BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank DKI. Tiket elektronik pada prinsipnya adalah pemotongan saldo dana yang tersimpan di dalam kartu.
Setiap kali menumpang transjakarta, saldo E-money akan dipotong tarif sekali jalan Rp 3.500. "Kami menggunakan sistem saldo. E-money yang dapat dibeli di koridor. Besarnya (saldo awal) Rp 50.000," kata Akbar.
[Kompas]
keliatannya sangat bagus sekali e money
BalasHapus