Program bus-way dinilai tidak akan mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di Jakarta. Demikian dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, di Jakarta, Senin (15/12). "Sebelum ada bus-way juga sudah macet," kata Sutiyoso.
Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, kata Sutiyoso, akan berupaya agar bus-way tidak menambah kemacetan. "Paling tidak kita akan pertahankan kondisi semula sebelum ada bus-way," katanya. Caranya, antara lain dengan perpanjangan jalur three in one dan pembatasan jumlah kendaraan. Selain itu, Pemda DKI Jakarta juga telah menyiapkan satuan pengamanan yang terdiri dari 250 polisi, 70 dinas perhubungan, 500 ketentraman dan ketertiban dan 25 perparkiran, untuk menertibkan pelaksanaan bus-way. "Sudah disiapkan dana Rp. 4 miliar untuk Satgas bus-way itu," kata Sutiyoso.
Lalu, untuk apa ada proyek bus-way? Menurut Sutiyoso, program bus-way memiliki nilai tambah, adanya angkutan representatif yang bisa mengangkut orang banyak. "Di Jalan Sudirman ada lima jalur yang terdiri dari tiga jalur cepat dan dua jalur lambat. Satu jalur diperuntukkan masyarakat lapisan bawah, sehingga masih tersisa empat jalur. Kita berjanji akan mengatur dengan maksimal supaya tidak menambah kemacetan," kata Sutiyoso lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar