Selasa, 25 Februari 2014

Busway Layang Bukan untuk Angkutan Umum

Jika angkutan umum seperti Kopaja AC masih bisa melintasi jalur busway biasa, tidak demikian halnya dengan busway layang. Busway layang yang akan mulai dibangun tahun ini hanya diperuntukkan bagi bus Transjakarta. Kendaraan reguler tidak diperbolehkan melintas karena dikhawatirkan akan mengganggu operasional bus. Selain itu jalan layang memang dirancang hanya untuk satu kendaraan per arahnya, karena lebarnya hanya 7 meter saja.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengatakan, pembangunan busway layang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Pihaknya hanya mengoperasionalkan bus Transjakarta saja. Jalan nantinya hanya untuk Transjakarta saja, sebab sudah dibuatkan jalan khusus. "Iya nanti khusus bus Transjakarta, nanti ada dua arah paling lebarnya 7 meter sudah cukup," kata Akbar, Selasa (25/3).

Diakui Akbar, pemilihan jalur layang disebabkan melihat kondisi jalan di ibu kota yang sudah tidak memungkinkan untuk diambil jalur bus Transjakarta. Selain itu juga berdasarkan pengalaman di beberapa koridor tidak efektif karena diserobot. Salah satu koridor yang sering kali diterobos yakni di Kramatjati dan Mampang Prapatan. "Sering diserobot jadi tidak efektif, terus masyarakat belum disiplin. Kalau di atas dijamin tidak ada penyerobotan," tegasnya.

Saat ini pembangunan tiga koridor layang masih dalam tahap lelang. Koridor Blok M-Ciledug akan diprioritaskan pembangunannya. Sementara untuk dua koridor lainnya yakni Kalimalang-Blok M dan Manggarai-Depok pembangunannya masuk dalam tahap berikutnya. Ketiga koridor ini ditargetkan rampung pada 2016 mendatang.

Jalan akan dibangun dengan ketinggian 10 meter. Sehingga nantinya penumpang yang akan naik bus Transjakarta akan disediakan tangga dan eskalator. Halte sebagai tempat naik turun penumpang dari bus juga berada di atas jalan. Masing-masing koridor memiliki panjang hingga 20 kilometer.

"Diupayakan tahun ini, kita lagi siapkan dokumen persiapan tender, jadi tahun ini start-nya. Targetnya sekitar 2 tahun untuk infastrukturnya, mudah-mudahan sampai tahun 2016 siap," harapnya.

Sementara untuk penjagaan, diakui Akbar tidak membutuhkan sistem terlalu ketat. Sebab jalur yang digunakan sudah khusus di atas. Penjagaan hanya akan dilakukan di setiap ujung jalan saja, baik saat bus naik maupun turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar