Selasa, 25 Juli 2017

Kereta Mulai Terintegrasi Langsung dengan Bus Trans-Jakarta

ANTARA/GALIH PRADIPTA
RENCANA integerasi antarmoda transportasi, kereta commuter line, dan bus Trans-Jakarta mulai diberlakukan di Stasiun Tebet, hari ini.

Sistem integrasi itu akan diberlakukan secara bertahap di 17 stasiun kereta.

Dengan pemberlakuan sistem integrasi itu, PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ) mulai mengubah arus penumpang.

"Kita ubah arus dengan mengandalkan gate in dan gate out, apalagi sekarang sudah ada underpass," kata Vice President Bidang Komunikasi Perusahaan PT KCJ, Eva Chairunisa, kemarin.

Jalur bawah tanah peng-hubung peron (underpass) itu, kata dia, nantinya akan memfasilitasi tiga titik pintu keluar--satu mengarah ke permukiman warga dan dua lainnya mengarah ke halte bus Trans-Jakarta arah Kampung Melayu dan Kasablanka.

"Perubahan layout fasilitas stasiun dan arus penumpangnya merupakan bagian dukungan dari integerasi antarmoda trasnportasi," kata Eva.

PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) mengaku siap berkoordinasi dengan PT KCJ untuk integrasi itu.

Namun PT Trans-Jakarta mengaku perlu lahan yang tepat untuk membangun halte terintegrasi sesuai sistem baru itu.

"Akan kami bahas solusinya bagaimana fasilitas tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas yang ada," kata Humas PT Trans-Jakarta Wibowo Awi.

Pembangunan halte terintegrasi akan dibuat semaksimal mungkin menyerupai halte Trans-Jakarta pada umumnya, lengkap dengan petugas dan loket tiket.

"Pada dasarnya kami selalu siap, tapi kapan mulai pembangunan halte belum bisa dipastikan," imbuhnya.

Intan Nuryasa, 32, pegawai swasta di daerah Sudirman, Jakarta Selatan, menantikan sistem terintegerasi itu terlaksana.

"Makin lama ongkos ojek juga mahal. Jadi kalau tidak terburu-buru, naik angkutan seperti bus Trans-Jakarta juga perlu, apalagi kalau sudah terintegerasi," kata penumpang kereta yang ditemui di Stasiun Manggarai itu, kemarin.

Dia mengaku memang selama ini sudah ada feeder Trans-Jakarta di beberapa stasiun.

Namun, penumpang harus melalui pintu keluar stasiun terlebih dahulu baru bisa mencapai loket penjualan tiket bus feeder.

Bahkan di Stasiun Tebet, pintu keluar stasiun tidak langsung mengarah ke loket penjualan tiket.

"Kalau ada fasilitas yang bisa langsung menghubungkan kita dengan transportasi lain, tentu lebih memudahkan penumpang," ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar