Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan 20 unit bus Transjakarta Gandeng merek Scania, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/6). Nantinya, bus buatan Eropa itu akan dioperasikan di enam koridor.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pembelian bus Transjakarta kali ini melalui katalog elektronik (e-katalog) di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP). Pembelian bus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengguna angkutan massal andalan ibu kota ini.
"Saya sangat gembira karena memang kami ingin mendorong supaya pembelian atau pengadaan barang dan jasa di Jakarta semuanya dilakukan melalui e-katalog LKPP. Dengan adanya bus-bus ini, kami berharap dapat memberikan layanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat," kata Basuki.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, bus-bus tersebut saat ini belum dapat dioperasikan karena masih menunggu proses administrasi, seperti perizinan dan STNK. Diperkirakan bus-bus itu baru bisa beroperasi pada pertengahan Juli 2015.
"Kami akan operasikan bus tersebut di beberapa koridor Transjakarta yang memang dapat dilalui oleh bus gandeng seperti koridor I (Blok M-Kota)," ujar Kosasih.
Keunggulan bus gandeng buatan Eropa diantaranya daya tahan dan standar keamanan serta kenyamanan yang tinggi, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan. Materi bahan dasar bus hingga sistem bahkan dirancang untuk keamanan para penumpang. Pelapis lantai, karpet dan interior bus dibuat dari bahan tahan api bersertifikat BASF.
Bus gandeng itu memiliki kapasitas hingga 140 orang dengan 39 kursi yang terdiri dari enam kursi prioritas dan dua ruang untuk pengguna kursi roda. Di bagian dalam terdapat empat kamera pengawas (CCTV) dan di bagian luar ada dua CCTV, yakni di depan dan belakang bus. Kemudian, bus tersebut juga memiliki dua lubang pengisian BBG, masing-masing terletak di bagian kanan dan kiri bus sehingga dapat diisi dari sisi manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar