Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi Kompleks Istana Kepresidenan dalam rangka menghadiri rapat terbatas (ratas) soal transportasi massal.
Mengenakan batik cokelat lengan panjang, Ahok tiba di Kantor Presiden sekitar pukul 14.00 WIB. Beberapa saat sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel juga terlihat memasuki ruangan rapat.
Tampak hadir pula para pejabat dari PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT MRT Jakarta, PT Adi Karya, dan beberapa perusahaan terkait transportasi.
Ahok mengungkapkan, ratas kali ini berfokus untuk membahas kerjasama antara BUMN dan BUMD dalam mengelola moda transportasi massal.
"MRT dan LRT ikut dikelola bersama dengan pusat. Kami menginginkan LRT (Light Rail Transit) karena banyak kota besar di dunia menggunakan moda itu. Ini yang akan memudahkan menangani transportasi di Jakarta," ujar Ahok.
Ihwal peran pemerintah pusat dalam pembangunan dan pengelolaan transportasi massal ini, Ahok berharap agar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mampu berperan serta dalam membuat kajian moda transportasi ini dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Kampung Bandan.
"Lebih baik ini ditangani oleh Menteri Perhubungan dan Bappenas," kata dia.
Sebelum mengundang Ahok, Jokowi juga pernah meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk menghadiri rapat terbatas Presiden untuk membahas persoalan transportasi massal. Saat itu, Djarot turut pula ditemani oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Saat itu, Djarot mengatakan pertemuan tersebut membahas tentang MRT, monorel dan bus TransJakarta.
"Bagaimanapun transportasi juga melibatkan tak hanya DKI, tapi juga Jawa Barat dan Banten," kata dia di Istana Presiden, Jakarta, Rabu (25/2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar