Pembangunan jalan layang untuk Transjakarta koridor XIII (Ciledug - Blok M) siap dimulai pengerjaan fisiknya pada April 2015. Saat ini, proses lelang telah rampung dan akan dibagi menjadi delapan paket pengerjaan. Di koridor ini nantinya akan dilengkapi 12 halte.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Agus Priyono mengatakan, pemenang tender tidak bisa langsung mengerjakan pembangunan lantaran sistem yang digunakan saat ini yakni rancang bangun. Di mana pemenang tender harus terlebih dulu membuat desain terhadap jalan yang akan dibangun.
"Sekarang sedang dilakukan rancang desain, butuh tiga bulan. Kira-kira April 2015 baru bisa groundbreaking," ujar Agus Priyono, Kamis (18/12).
Adapun jalan layang yang akan dibangun di koridor ini hanya sepanjang 9,4 kilometer dari Ciledug hingga Jl Pierre Tendean. Jalan layang akan dibuat dengan lebar 9 meter dan tinggi 12-20 meter. Sedangkan sisanya, akan menggunakan jalan eksisting.
Jalan layang tersebut nantinya akan melewati sembilan halte yakni, Halte Universitas Budiluhur, JORR W2, Swadarma, Cipulir, Seskoal, Carrefour, Kebayoran Lama, Taman Puring, Stasiun MRT, Tirtayasa, Rawa Barat dan Halte Trans TV.
Nantinya, kata Agus, jalan layang hanya diperuntukan bagi bus Transjakarta. Namun, jika diperlukan untuk penambahan rasio jalan, konstruksi sudah dirancang untuk dapat dilebarkan.
"Dulu memang muncul polemik, khusus bus Transjakarta atau mix dengan kendaraan lain non bus Transjakarta. Akhirnya kami ambil keputusan khusus bus Transjakarta," ucapnya.
Adapun anggaran pembangunan jalan layang bus Transjakarta ini mencapai Rp 2,5 triliun dengan rincian, Rp 200 miliar digunakan untuk konsultan perencanaan, desain awal, serta konsultan manajemen. Sedangkan untuk pembangunan fisik sebesar Rp 2,3 triliun. Anggaran yang digunakan adalah tahun jamak atau multiyears. "Ditargetkan bisa beroperasi pada 2016 mendatang," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar