Foto: Dewi Irmasari/detikcom |
Melihat kondisi tersebut, para mahasiswa Universitas Paramadina menggelar seminar 'Rumpi Transport Publik Bareng Anak Muda'. Seminar digelar di Auditorium Nucholis Madjid Universitas Paramadina, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2017).
"Kita pingin anak-anak muda naik busway (TransJakarta)," kata Project Officer Paramadina Youth Campaign Samara.
Seminar ini dihadiri perwakilan dari PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Jakarta Smart City, Trafi Country Manager Indonesia, dan lembaga survei KedaiKopi. Para mahasiswa yang hadir bukan hanya dari Kampus Paramadina, tapi juga dari berbagai kampus di Jakarta.
Samara menjelaskan pihaknya melakukan riset yang hasilnya menyebutkan bahwa 70 persen warga mengatakan TransJakarta itu adalah busway. Menurutnya, jika kita ingin menggunakan mengajak orang untuk naik TransJakarta, harus mengikuti bahasa yang mereka gunakan sehari-hari.
"Makanya kita melakukan selfie challenge. Tapi dengan satu kampanye oleh public figure, itu menjadi something yang cool," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta Daud Joseph menjelaskan bus TransJakarta akan berusaha memenuhi kebutuhan anak muda. Salah satunya dengan menambah jam operasionalnya hingga pukul 00.00 WIB pada akhir pekan.
"Jadi buat Anda yang mau nongkrong di Kuningan City, nongkrong di PGC, bisa pulang naik TransJakarta," kata Daud Joseph.
Daud juga ingin meluruskan istilah 'busway' yang sering digunakan oleh masyarakat. Menurutnya, busway itu adalah jalur yang digunakan oleh bus TransJakarta.
"Saya perlu luruskan, itu bukan busway, busway itu jalannya. Sebetulnya TransJakarta adalah sebuah sistem yang mengelola di seluruh DKI," jelasnya.
Di tempat yang sama, dosen Paramadina yang juga founder KedaiKopi Hendri Satrio mengatakan sebuah survei menyebutkan salah satu program mengurai kemacetan di Jakarta adalah memperbaiki transportasi umum.
"Program apa yang Anda percaya bisa memperbaiki kemacetan Jakarta? Ternyata perbaikan kendaraan umum. Perbaikan kualitas kendaraan umum, kami harapkan TransJakarta bisa memperbaiki ini. Untuk transportasi di Jakarta, mereka lebih memilih taksi. Mungkin karena kenyamanan. Tapi overall warga Jakarta lebih memilih TransJakarta," ujarnya.
[detikcom]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar