"Kalau jalur untuk mobil ada tiga, ya sudah tiga saja jangan lima. Buat apa ditambah? Makanya, nanti arah Semanggi dari Monas, jalur lambat akan kami buang, dan dibuatkan trotoar, jadi yang terpanjang," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (25/9/2015).
Pelebaran trotoar itu, dia melanjutkan, dapat dimanfaatkan oleh para pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin, seperti untuk membuka restoran mini, kafe, atau kios. Kebijakan ini juga akan mencakup tambahan ruang terbuka bagi warga. Dengan demikian, nantinya warga Jakarta, khususnya anak-anak muda, bisa memiliki tempat hang out baru yang terus hidup selama 24 jam.
"Nanti Jalan Sudirman-MH Thamrin jadi wilayah Jakarta yang (hidup) 24 jam. Trotoarnya dilebarkan 9 meter x 10 meter, ada pohon di tengah, dan kami siapkan bus tingkat yang terus jalan," kata Basuki.
Selain itu, dia melanjutkan, gedung-gedung di sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin juga akan dipasangi papan LED iklan yang terang benderang. Saat ini, Pemprov DKI tengah merancang kebijakan tersebut. Rencananya, kebijakan itu terealisasi setelah pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) rampung.
"Saya pikir tahun 2017 bisa mulai, asal MRT-nya ada," kata Basuki.
[Kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar