Menurut Akbar, mereka datang ke Warsawa atas undangan pemerintah kota setempat yang hendak memperlihatkan pengelolaan transportasi publik. Dia mengatakan, ada sebuah badan otoritas transportasi yang membawahi seluruh pengoperasian moda transportasi publik di Warsawa. "Mereka mengoperasikan trem, bus, dan MRT," kata dia, di Jakarta, Selasa (24/9/2014).
Akbar memaparkan, DKI Jakarta berencana memiliki badan serupa. Tujuannya, seluruh moda transportasi publik berada di bawah satu pengelolaan, sehingga memudahkan pengintegrasian di bawah satu tiket.
"Mungkin nanti PT MRT dan PT Transjakarta bisa digabungkan di bawah satu holding company," ujar Akbar. Tak hanya MRT dan Transjakarta, Akbar juga menyatakan idealnya seluruh bus-bus kota yang beroperasi di Jakarta harus berada di bawah badan otoritas tersebut.
Bila hal tersebut dilakukan, kata dia, maka nantinya tak akan ada lagi bus-bus yang menggunakan sistem kejar setoran. "Nanti hitungannya pakai rupiah per kilometer, seperti yang saat ini diterapkan di transjakarta. Nanti semua perusahaan bus berkontrak dengan otoritas ini," papar Akbar.
[Kompas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar