Selasa, 04 Maret 2025

Kado Ultah ke-22, Rian Ungkap Alasan D'MASIV Ubah Nama Halte Petukangan

TransJakarta resmi mengubah nama Halte Petukangan Utara menjadi Halte Petukangan D'MASIV. Peresmian halte ini akan dilakukan pada Senin (3/3/2025). Rian, vokalis D'MASIV, mengungkapkan bahwa ide ini sudah lama ada dan akhirnya terwujud.

Credit: instagram.com/dmasivbandofficial

"Sebenernya kalau mimpinya udah lama ya. Tapi, tercerus ide akhirnya bertemu dari TransJakarta itu sebulan lalu. Terus kita pikir, kita kan akan 22 tahun, jadi kita mau bikin sesuatu yang bikin orang tuh akan kaget gitu," ujar Rian di Halte Petukangan D'MASIV, Senin (3/3/2025).

Menurutnya, perubahan nama halte ini menjadi kejutan besar. Bahkan sebelum pengumuman resmi, kabar ini sudah ramai diperbincangkan.

"H-1 sebelum acara udah viral di mana-mana, heboh di mana-mana. Banyak yang nanya ke kita lewat WhatsApp, 'beneran tuh, beneran?'. Jadi ya kita sangat bersyukur banget di ulang tahun ke-22 D'MASIV bisa menghadiahi diri sendiri sesuatu yang sangat spesial," katanya.

1. Punya Makna yang Mendalam

Halte ini memiliki makna mendalam bagi D'MASIV karena berada di area yang penuh kenangan bagi mereka. Ciledug menjadi saksi perjuangan band ini sejak awal karier mereka.

"Buat D'MASIV, Jalan Ciledug Raya itu punya cerita yang nggak akan bisa kita lupain. Karena dulu kita berjuang dari nol di jalan ini. Ada beberapa studio di sana yang pernah kita pakai buat latihan, terutama yang di Petukangan," jelas Rian.

2. Ciledug Pride

Rian juga menegaskan bahwa mereka tidak malu mengakui asal mereka dari Ciledug. Baginya, banyak talenta besar lahir dari kawasan ini.

"Kita (kami) nggak pernah malu bilang kita dari Ciledug, Ciledug Pride! Kadang orang suka malu tinggal di Ciledug, terus bilangnya di Jakarta Barat atau Jakarta Selatan. Padahal, Ciledug itu menyimpan banyak mutiara yang akhirnya terlihat," katanya.

[KapanLagi]

Rabu, 16 September 2020

Berikut Penyesuaian Waktu Operasional Transjakarta Selama PSBB

 PT Transjakarta menyesuaikan waktu operasional selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Kamis (17/9). Kebijakan ini diambil menindaklanjuti hasil koordinasi pola operasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sekaligus sebagai upaya pengendalian COVID-19.

Direktur Operasional PT Transjakarta, Prasetia Budi, pihaknya akan memberlakukan empat hal terkait operasional Bus Transjakarta selama pemberlakuan PSBB. Keempat hal tersebut yakni, perubahan waktu operasional di mana pada periode 17 - 20 September 2020, Transjakarta beroperasi mulai pukul 05.00 - 20.00. Kemudian pada periode 21 - 27 September 2020 beroperasi mulai pukul 05.00 - 19.00.

"Kemudian untuk rute yang beroperasi tidak berubah," ujar Prasetia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/9).

Selain itu, sambung Prasetia, pihaknya akan melakukan evaluasi setiap dua hari terhadap rute yang dioperasikan untuk dilakukan penyesuaian kembali serta memastikan tidak ada penumpukan penumpang di halte maupun di dalam bus pada setiap rute.

"Pelanggan kami harap untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada kebutuhan mendesak, menjaga kesehatan diri dan keluarga," tambahnya.

Dia menambahkan, jika ada kebutuhan mendesak dan harus menggunakan layanan Transjakarta, pelanggan diminta menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Prasetia juga meminta kesadaran pelanggan untuk tetap mendengarkan arahan petugas.

"Jika kapasitas sudah 50 persen pada saat peak hour, dan petugas kami sudah membatasi, kami harap pelanggan tetap bersabar untuk menunggu bus berikutnya dan mengikuti arahan petugas," tandasnya.

[BeritaJakarta]