"Ini direncanakan akan bisa mengangkut 33 ribu penumpang per hari. Itu 20 persen dari penumpang (sehari-hari Soekarno Hatta- Jakarta). Kami akan bicarakan lagi sehingga banyak yang bisa ditampung dari kereta bandara ini," kata Menteri Budi Karya Sumadi saat ditemui usai meninjau pembangunan jaringan stasiun kereta Bandara di Jakarta, Minggu 12 Maret 2017.
Saat ini, pembangunan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta masih berjalan. Stasiun ini nantinya akan terintegerasi dengan sejumlah stasiun lain. Mulai dari Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri Kepa, dan Stasiun Batu Ceper. Adapun pembangunannya, saat ini telah mencapai 60 persen.
Stasiun bandara ini nantinya juga akan terhubung dengan Terminal 3 Ultimate dan Terminal 2 di Bandara Soekarno-Hatta. "Juni sudah akan selesai di jalur 1 antara terminal 3 dan terminal 2. Akan selesai semuanya di September," kata Budi.
Adanya kereta bandara, diharapkan menjadi pendorong bagi masyarakat untuk menggunakan moda transportasi umum untuk menuju ke Soekarno-Hatta. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, mengatakan masih ingin meningkatkan lagi kapasitas kereta ini.
"Kami akan mencoba jika masyarakat lebih memilih memakai kereta api untuk menuju bandara, kami tingkatkan kapasitas lebih dari 20 persen," kata Rini yang ikut meninjau pembangunan bersama Budi.
Stasiun kereta bandara Soekarno-Hatta akan dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang seperti konter tiket, ruang publik, gerbang masuk elektronik, ruang tunggu, ruang komersial, toilet, musala, ruang kepala stasiun, dan stasiun skytrain.
Stasiun kereta bandara ini didesain untuk terkoneksi dengan stasiun Skytrain, moda transportasi antar terminal dengan menggunakan kereta tanpa pengemudi (driverless). Kereta canggih ini berbasis teknologi Automated People Mover System (APMS).
[Tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar